Rektor Unhas dan KEHATI Bahas Rencana Pembentukan Biodiversity Warriors

  • Bagikan
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin Jompa menerima kunjungan dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), di Ruang Rektor Lantai 8, Gedung Rektorat, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Selasa (17/9). (Yadi/A)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin Jompa menerima kunjungan dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), di Ruang Rektor Lantai 8, Gedung Rektorat, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Selasa (17/9).

Kunjungan yang dipimpin Direktur Komunikasi dan Kemitraan (Rika Anggraini) tersebut bertujuan memperkenalkan program Biodiversity Warriors.

"Sebuah program untuk mendorong peran aktif generasi muda dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati serta perlindungan lingkungan hidup di Indonesia," kata Prof JJ--akronim Jamaluddin Jompa.

Rektor Unhas Prof JJ mengapresiasi atas program Biodiversity Warriors (BW) yang dilakukan oleh KEHATI. Dalam kesempatan tersebut, Prof JJ banyak memberikan gambaran tentang berbagai aktivitas kemahasiswaan yang mengarah pada aspek perlindungan lingkungan.

"Tidak hanya itu, dirinya juga memberikan penjelasan tentang beberapa sarana prasarana yang dapat mendukung aktivitas pelestarian keanekaragaman hayati seperti hutan pendidikan yang dimiliki oleh Unhas," tuturnya.

Selain itu, dibahas juga beberapa langkah strategis untuk merealisasikan program gerakan Biodiversity Warriors, dimulai dengan penandatangan kerjasama kedua pihak.

Sedangkan, Direktur Komunikasi dan Kemitraan Rika Anggraini, memberikan gambaran tentang Biodiversity Warriors (BW). Sebuah gerakan dalam meningkatkan peranan generasi muda dalam program pelestarian keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup di Indonesia, dibentuk pada 10 Januari 2014.

"Hingga saat ini, anggota BW berjumlah lebih dari 6.000 orang di beberapa kota besar di Indonesia," kata Rika.

Untuk membuat gerakan ini lebih terorganisir, dan memberikan dampak lebih besar, Yayasan KEHATI telah membentuk jaringan Biodiversity Warriors di sejumlah universitas di Indonesia, dimana selanjutnya.

"Kami berharap program ini dapat direalisasikan di Unhas. Generasi muda adalah ujung tombak perubahan, dan melalui gerakan Biodiversity Warriors, kami berharap mereka dapat menjadi agen perubahan dalam pelestarian keanekaragaman hayati di tanah air," jelas Rika. (Yadi/B)

  • Bagikan

Exit mobile version