MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Mantan Gubenur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah dinilai masih diperhitungkan di Sulsel. Apalagi, dia disebut-sebut menjadi bagian dari pemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) di Pilgub 2024.
Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus menilai, efek elektoral yang dimiliki Nurdin Abdullah berdampak positif kepada pasangan DIA.
“Efek Elektoral pasti ada meski tak lagi bisa sebesar yang dulu. Namun, dalam kontestasi perebutan suara seperti ini, maka sekecil apapun dukungan yang masuk akan sangat berharga,” kata Nurmal, saat dikonfomasi Rabu (18/9).
Dirinya menilai, hingga saat ini Nurdin masih memiliki basis-basis yang sifatnya militan.
“NA (Prof Nurdin) dipastikan masih punya basis suara di sebagian wilayah selatan seperti di Bantaeng dan Bulukumba,” tutupnya.
Terpisah, Pengamat Politik UIN Alauddin Makassar Ibnu Hajar Yusuf mengatakan, wacana tentang hadirnya Nurdin Abdullah dalam barisan tim pemenangan DIA tentu akan memberikan energi tersendiri.
“Kita tidak bisa pungkiri ketokohan Prof Nurdin sebagai mantan Gubernur itu masih besar apalagi di daerah-daerah seperti di pelosok-pelosok. Artinya ini poin besar lagi bagi pasangan DIA di pilgub,” kata Ibnu Hadjar.
Dirinya menyebutkan masuknya Nurdin Abdullah akan memberikan atmosfer tersendiri bagi pasangan DIA karena Nurdin Abdullah Masih memiliki basis-basis ideologisnya di beberapa daerah. Apalagi berkaca pada pilgub 2018, mantan Bupati Bantaeng dua periode tersebut mampu meraih suara terbanyak di beberapa daerah.
Berdasarkan data yang dihimpun pada pilgub 2018, Nurdin Abdullah unggul di 16 kabupaten kota seperti Kabupaten Bantaeng sebagai basisnya menang telak dengan perolehan 84.606 ribu suara, kemudian Barru 40.238 ribu suara, Soppeng 71.076 ribu suara, Takalar 64.230 ribu suara.
Selanjutnya, Kabupaten Maros memperoleh 88.995 suara, Tana Toraja 70.195, Toraja Utara 62.418 suara, Bulukumba sebanyak 102.070 suara, Jeneponto meraih 138.652 suara, Pinrang 83.403 suara, Sinjai sebanyak 70.457 suara dan Wajo sebesar 115.520 suara.
“2018 kemarin kan beliau menang telak di beberapa daerah. Artinya efek figur NA masih besar, apalagi kalau masuk dalam barisan tim penasihat. Artinya, basis-basis elektoral prof Nurdin tentu akan dilimpahkan ke pasangan DIA,” jelasnya. (Fahrul/B)