"Benar (Serma AA)," singkat Mangapul.
Sebelumnya diberitakan Rakyat Sulsel, beredar video di sosial media sejumlah pria berpakaian loreng mirip seragam lengkap anggota TNI AD diduga melakukan aksi teror di salah satu rumah warga di Jalan Tamangapa Raya 3, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Dalam video rekaman CCTV yang beredar itu terlihat beberapa pria berpakaian loreng mendatangi salah satu rumah di Jalan Tamangapa Raya. Dimana rumah yang didatangi itu diketahui milik salah seorang Politikus Gerindra Sulsel, Harmansyah.
Pria berpakaian loreng itupun nampak berdiri di depan rumah berlantai dua milik Ketua Bappilu partai besutan Prabowo Subianto tersebut. Menurut informasi, kedatangan pria berseragam TNI itu untuk mencari Harmansyah, namun pada saat kejadian, ia sedang tidak berada di rumah.
Parahnya selain melakukan aksi teror atau intimidasi, salah satu pria berseragam TNI dalam video beredar itu sempat mengacungkan senjata api mengarahkan ke rumah Harmansyah, yang juga ditonton sejumlah anak-anak di kompleks perumahan tersebut.
Pemilik rumah yang juga merupakan istri Hermansyah, Reni saat diwawancara mengenai kejadian tersebut menjelaskan bahwa peristiwanya berlangsung saat dirinya sedang keluar rumah untuk menjemput anaknya dari sekolah.
Adapun yang di rumahnya saat pria berseragam TNI itu datang hanyalah kedua anaknya yang masih di bawah umur. Reni mengaku baru mengetahui aksi intimidasi ini dari tetangganya saat tiba di rumahnya.
"Saya juga kaget, pas saya pulang, tetangga kasi tau kalau ada banyak tentara datang di depan rumah, marah-marah, dan mengeluarkan kata-kata kasar. Mereka mencari suami saya (Harmansyah) dan mengancam," tutur Reni.
Diceritakan Reni, pria berpakaian TNI itu bahkan sempat mencoba masuk ke pekarangan rumahnya dan mengancam akan menembak ke arah bangunan rumah.
"Salah satu oknum tentara mengeluarkan pistol dan mengacungkannya sambil berkata akan menembak plafon rumah," ungkapnya.
Selain mengancam akan menembak ke arah rumah, Reni bilang pria berseragam TNI itu juga mengancam akan kembali hingga menculiknya bersama anaknya jika tidak bertemu dengan Harmansyah.
"Terus dia bilang, nanti saya kembali lagi, malam dan subuh, saya mau bermalam di sini, kalau tidak ketemu Harmansyah saya mau culik istri sama anaknya," kata Reni.
Mengetahui kejadian ini, Reni bilang langsung menghubungi suaminya dan lanjut melaporkan dugaan teror ini ke Polisi Militer Daerah Militer (Pomdam) XIV/Hasanuddin Sete insiden tersebut guna menghindari sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.
Pengakuan Reni, sejauh ini suaminya tidak pernah terlibat dalam masalah apapun yang bisa memicu adanya aksi teror.
"Selama ini kami baik-baik saja dengan semua orang. Tidak ada masalah apapun. Saat ini suami saya sedang berada di Pomdam untuk melaporkan kejadian ini," pungkasnya. (Isak/B)