Secara umum, FGD ini dilaksanakan di tujuh kota besar, yaitu Jakarta, Malang, Makassar, Pontianak, Kupang, Ambon, dan Medan. Makassar merupakan kota ketiga penyelenggaraan FGD BPIP.
Kegiatan ini dirancang dengan mengundang para tokoh dan pakar Indonesia, baik pakar etika hukum, etika politik, etika ekonomi, etika pendidikan, etika agama, hingga etika sosial dan budaya.
"Hal ini agar dapat merumuskan sebuah rekomendasi yang holistik dan berdampak bagi kebijakan penguatan etika dalam kehidupan berpemerintahan di masa depan," tuturnya.
Hadir sebagai narasumber Prof. Dr. Topane Gayus Lumbuun, S.H., M.H (Guru Besar Universitas Krisnadwipayana), Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D (Pakar Psikologi Universitas Gadjah Mada), Prof.Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H (Pakar Hukum/Ketua MK periode 2003-2008), Prof. Dr. A. Pangerang Moenta, SH., MH., DFM (ketua dewan professor Unhas).
Juga ada, Dr. H. Harjono, S.H., MCL (Pakar Hukum/Wakil Ketua MK Periode 2008), Ir. Agus Rahardjo, M.S.M (Pegiat Anti Korupsi, Ketua KPK periode 2015 – 2019), Airlangga Pribadi Kusman, S.IP., M.si,Ph.D (Pakar Politik Universitas Airlangga), Mappinawang, S.H (Advokat), Danang Widoyoko (Sekjen Transparansi Internasional Indonesia) dan Titi Anggraini,S.H., M.H (Akademisi FH UI / Pembina PERLUDEM). (Yadi/A)