Tiga Proyek Strategis Pemprov Sulsel Terhambat, Alasan Cuaca

  • Bagikan
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang (SDACKTR) Andi Darmawan Bintang dan Kepala Bidang Preservasi Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulawesi Selatan,Irawan Dermayasamin memberikan keterangan saat diwawancara Rakyat Sulsel, Kamis (19/9/2024). (Abu/A)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tiga proyek strategis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) lambat progres, cuaca buruk jadi alasan.

Proyek strategis itu adalah irigasi yang berada Kabupaten Wajo dan Bulukumba, kemudian proyek Jalan Sawit ruas Ussu-Nuha Luwu Timur.

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang (SDACKTR) Andi Darmawan Bintang menuturkan untuk irigasi di Wajo terhambat karena dampak banjir. Padahal kata dia, itu sudah berkontrak sejak Semester I tahun anggaran ini.

“Itu lambat dimulai karena tergenang oleh air,” tuturnya saat diwawancara Rakyat Sulsel, Kamis (19/9).

Lalu untuk Kabupaten Bulukumba lanjut Andi Darmawan Bintang persoalannya adalah pada longsor pada wilayah yang akan menjadi lokasi pengerjaan irigasi itu.

“Sehingga rencana yang sebelumnya sudah dibuat harus dikaji lagi,” ungkapnya.

Kendati demikian, Pak Wawan sapaan akrabnya optimis dua irigasi itu dapat selesai sebelum tahun anggaran 2024 berkahir.

“Kita Optimis tidak akan menyebrang pada tahun anggaran yang akan datang,” kuncinya.

Untuk Informasi, pagu anggaran untuk irigasi di Kabupaten Bulukumba itu sekira Rp3 miliar lebih. Irigasi di Kabupaten Wajo sekira Rp6,4 miliar.

Sementara itu, Kepala Bidang Preservasi Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulawesi Selatan, Irawan Dermayasamin mengatakan untuk jalan Jalan Sawit ruas Ussu-Nuha Luwu Timur progresnya baru mencapai 17 persen.

Kata dia, mayoritas pengerjaan untuk ruas itu ada pada proses pengaspalan, dan terhambat karena intensitas hujan yang tinggi.

“Memang kita bahas agak panjang karena keterlambatan pengerjaan jadi yang bikin terlambat sebenarnya itu intensitas hujan yang tinggi,” tuturnya.

Faktor lainnya sambung Irawan adalah lokasi pengerjaan jalan juga jauh dari lokasi pemuatan material, sehingga membutuhkan durasi yang cukup panjang pada saat proses pengerjaan sedang berlangsung.

“Jarak antara lokasi pengerjaan proyek dan titik angkut material juga terbilang jauh,” tuturnya.

Namun kata dia, pihaknya optimis bisa menyelesaikan pembangunan jalan itu sebelum tahun anggaran berakhir.

Untuk Informasi, pagu anggaran ruas jalan Ussu-Nuha Luwu Timur itu sekira Rp6 miliar. (Abu/B)

  • Bagikan