MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Fajar Group menyadari pentingnya menyiapkan pemimpin masa depan melalui pelatihan yang dapat memastikan keberlanjutan kepemimpinan perusahaan di masa mendatang.
Oleh karena itu, Fajar Corporindo berkomitmen mewujudkan harapan ini melalui pelatihan Executive Learning Intensive Training (ELIT) ke-III yang diselenggarakan di Puslatbang LAN Makassar pada Jumat, 20 September 2024.
Direktur Fajar Indonesia Corporindo, Suwardi Thahir, menjelaskan bahwa pelatihan ELIT ketiga ini merupakan kelanjutan dari pelatihan-pelatihan sebelumnya. Pada tahap ketiga ini, fokusnya adalah pada digitalisasi. “Digitalisasi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sehingga para peserta akan diberikan materi mengenai adaptasi terhadap perubahan digital,” ujarnya.
ELIT III diikuti oleh 41 peserta yang berasal dari berbagai daerah, termasuk Kalimantan Tengah, Ambon, Lombok, dan daerah lainnya. Pelatihan ini berlangsung dari tanggal 20 hingga 22 September 2024.
"Pak Alwi memiliki visi agar Grup Fajar dapat bertahan hingga seribu tahun mendatang. Hal ini bisa diwujudkan dengan melahirkan pemimpin yang berintegritas dan memiliki jiwa kepemimpinan. Oleh karena itu, kegiatan ini diadakan," jelas Direktur Utama Fajar Indonesia Corporindo, Sultan Eka Putra.
Ia menambahkan bahwa ke depan, pelatihan khusus untuk CEO akan direncanakan. "Jika seorang CEO tidak memahami pentingnya sinergi, akan sulit untuk mencapai hasil maksimal. Oleh karena itu, pelatihan khusus CEO sangat penting untuk dilakukan," tambahnya.
Ia berharap para peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga memberikan penilaian dari para pengajar yang akan menjadi acuan dalam menunjuk pemimpin masa depan,” tandasnya.
Kepala Puslatbang KMP, Andi Taufik, membuka secara resmi pelatihan ELIT III. Andi Taufik, yang memiliki latar belakang di dunia jurnalistik, pernah memimpin beberapa majalah. Ia juga dekat dengan CEO Fajar Grup, Alwi Hamu, karena hubungan bertetangga.
“Ini pertama kali kami bermitra dengan media. Instruksi Presiden menekankan agar fasilitas negara lebih dekat dengan masyarakat, sehingga kegiatan sosial dan keagamaan diberi ruang untuk dimanfaatkan oleh masyarakat, termasuk kegiatan pelatihan ini yang melibatkan media,” jelas Kepala Puslitbang KMP LAN Makassar, Andi Taufik.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengungkapkan bahwa kampus Puslitbang ini dibangun dengan keterbatasan anggaran. Kehadiran kampus ini bertujuan memberikan pelatihan bagi lembaga negara, terutama yang berfokus di kawasan Indonesia Timur. (*)