PENGKEP, RAKYATSULSEL - PT Semen Tonasa kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pemberdayaan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dalam program Renja Tahun 2024.
Dalam kegiatan terbaru, perusahaan menyalurkan bantuan berupa 6 unit lapak kontainer kepada masyarakat Desa Tabo-Tabo. Bantuan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa tersebut.
Selain itu, PT Semen Tonasa juga menyerahkan 7 mesin jahit kepada 4 kelompok masyarakat di Desa Mangilu. Penyerahan ini diinisiasi oleh Forum CSR Prima Mandiri Desa Mangilu, Jumat (20/9/24). Disamping menyerahkan bantuan pada kegiatan ini, dilengkapi dengan pelatihan menjahit dari BLK Kab. Pangkep, untuk meningkatkan keterampilan anggota kelompok. Melalui kedua kegiatan ini, PT Semen Tonasa berharap dapat berkontribusi pada peningkatan taraf hidup dan perekonomian lokal.
Senior Manager TJSL PT Semen Tonasa, Andita Sely Bestoro, menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang baik antara perusahaan dan masyarakat setempat. Ia berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh warga.
"Program Renja yang diserahterimakan, merupakan perwujudan dari tanggung jawab sosial dan lingkungan dari PT Semen Tonasa. Program TJSL yang berkelanjutan ini merupakan wujud nyata kepedulian PT Semen Tonasa, dalam mendorong kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya," ungkapnya.
Ketua Forum Desa Tabo-Tabo Sejahtera (FORTAS), Syafruddin dan Ketua Forum Prima Mandiri Desa Mangilu Riad Rahman sama-sama mengapresiasi dan mengungkapkan terima kasih atas dukungan PT Semen Tonasa, menekankan pentingnya program ini untuk meningkatkan kesejahteraan lokal.
Sementara itu, Kepala Dusun Tabo-Tabo Ambo Tang, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PT Semen Tonasa atas berbagai bentuk bantuan yang telah diberikan kepada masyarakat sekitar.
“Terima kasih sebesar-besarnya kami sampaikan karena PT Semen Tonasa telah banyak membantu masyarakat. Kami berharap ke depan, perusahaan dapat lebih berfokus pada bantuan di sektor pertanian, mengingat sebagian besar masyarakat di sini bermata pencaharian sebagai petani,” ungkapnya. (*)