PALOPO, RAKYATSULSEL - Tahapan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah telah bergulir. Beberapa wilayah di Sulsel akan memilih pemimpin daerah 5 tahun ke depan pada November 2024, salah satunya di Kota Palopo.
Empat calon akan bertarung dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwalkot) Palopo tahun 2024. Para pasangan calon tersebut telah melakukan pengundian nomor urut, Senin (23/9) siang.
Diantaranya pasangan yang berhasil menggaet perhatian milenial yakni Putri Dakka (PD) - Haidir Basir (HB). Mereka dikenal sebagai pasangan “Anak dan Ayah”, meski sebenarnya kedua figur ini tidak memiliki hubungan darah. Pasangan calon yang mengusung tagline “Mengabdi untuk Kebaikan” ini mendapatkan nomor urut 1.
Putri menegaskan meski tidak memiliki tali keluarga dengan Haidir Basir namun ia menganggap sosok ketua DPC PPP Palopo tersebut menggambarkan figur seorang ayah yang mengayomi.
“Pada akhirnya kami memilih Pak Haidir karena figurnya yang berpengaruh di Palopo. Menurut saya selain sebagai politisi Pak Haidir juga adalah birokrat ulung yang sudah berjuang selama ini membawa Kota Palopo makin maju,” jelas Putri.
Sementara di mata Haidir Basir, sosok Putri Dakka adalah pengusaha sekaligus politisi sukses yang berpeluang menjadikan Palopo semakin berkembang kedepan.
“Sekarang kan eranya para generasi muda, era milenial. Itu jadi salah satu alasan mengapa saya menurunkan ego menjadi 02 mendampingi Ibu Putri. Selain itu Ibu Putri juga sudah menunjukkan kemampuannya. Di mata saya ia sosok yang ulet dan tekun terbukti usaha yang digelutinya semua sukses. Ia juga mampu menjalankan peran dengan baik sebagai politisi sekaligus pengusaha sukses,” kata Haidir Basir
Pasangan ini mengusung tagline “PUTRI HADIR _mengabdi untuk kebaikan_.
Kalimat “PUTR HADIR” adalah sebuah janji bahwa melalui kepemimpinan Putri Dakka dan Haidir Basir, pemerintah akan hadir merangkul melalui kebijakan yang mensejahterakan masyarakat Kota Palopo.
Diketahui, pasangan PD-HB didukung 2 parpol pemilik kursi di DPRD Palopo, yakni PDIP (3 kursi) dan PAN (2 kursi), serta satu partai nonparlemen, yakni PPP. (*)
