Dengan margin of error ±5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, survei ini memberikan gambaran lain mengenai peta elektabilitas di Pilgub Sulsel.
Dalam survei ini, Andi Sudirman berada di urutan ketiga dengan 9,75 persen suara, di belakang Andi Iwan Darmawan Aras (14,71 persen) dan Ilham Arief Sirajuddin (11,34 persen). Danny Pomanto berada di posisi keempat dengan 6,65 persen suara. Survei ini juga mencatat bahwa 37,68 persen pemilih belum menentukan pilihan, menandakan masih tingginya tingkat ketidakpastian di kalangan pemilih.
PKN mencatat bahwa meskipun Andi Sudirman unggul di sebagian besar survei, tingkat ketidakpastian yang tinggi bisa mengubah hasil akhir pemilihan, tergantung pada bagaimana para calon kandidat menjalankan kampanye mereka.
Secara keseluruhan, hasil survei dari tiga lembaga berbeda menunjukkan dominasi Andi Sudirman Sulaiman dalam berbagai skenario simulasi di Pilkada Sulsel 2024.
Dengan elektabilitas yang konsisten berada di atas pesaingnya, Andi Sudirman tampaknya memiliki peluang besar untuk kembali memenangkan kursi Gubernur Sulsel.
Namun, tingginya angka undecided voters menjadi tantangan bagi seluruh kandidat, termasuk Andi Sudirman dan Danny Pomanto, untuk meyakinkan pemilih yang belum menentukan pilihan.
Keunggulan Andi Sudirman ini tidak hanya terlihat dalam survei internal dari Indikator, KIC, dan PKN, tetapi juga dalam soliditas koalisi partai pengusungnya yang terdiri dari partai-partai besar.
Dengan dukungan 10 partai politik, pasangan Andi Sudirman-Fatmawati memiliki modal politik yang kuat untuk terus memperkuat posisinya menjelang hari pemungutan suara. (*)