MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ajang sportainment terbesar di Indonesia Timur, Face to Face Season 1, akan diselenggarakan di Dupli Dining & Lounge, Jalan Metro Tanjung Bunga Akkarena, Kota Makassar, pada Rabu (25/9) besok.
Face to Face merupakan ajang tinju yang menggabungkan olahraga dan hiburan dengan menghadirkan empat kategori pertandingan tinju.
Kategori pertama adalah pertandingan di bawah naungan Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina), yang dibagi menjadi dua jenis: pertandingan atlet Pertina dan pertandingan untuk petinju binaan Pertina.
Selanjutnya, kategori kedua adalah Face to Friend (Face2Friend), yang menampilkan petinju pemula binaan Face to Face, khususnya bagi mereka yang baru pertama kali tampil di atas ring secara publik.
“Kami membuka ruang bagi petinju pemula yang baru pertama kali naik ring di hadapan publik, agar mereka bisa merasakan atmosfer pertandingan tinju sesungguhnya. Ajang ini juga menjadi wadah bagi berbagai fight camp untuk menampilkan petarung-petarung terbaik mereka,” ujar Project Director Face to Face, Andi Indar Saputra, saat konferensi pers di Dupli Dining & Lounge, Kota Makassar, Selasa (23/9).
Kategori ketiga akan diisi oleh petinju yang sudah memiliki pengalaman di dunia tinju, baik dari segi keikutsertaan maupun prestasi. Salah satu pertandingan besok akan menampilkan petinju yang telah meraih berbagai prestasi di ajang tinju.
Andi Indar mengungkapkan bahwa hadirnya Face to Face Season 1 adalah sebagai respons terhadap meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga tinju. Ajang ini juga bertujuan memberikan solusi atas masalah seperti perkelahian dan tawuran antar geng di Makassar.
“Dengan adanya Face to Face, kami berharap dapat menjadi alternatif positif bagi anak-anak muda, khususnya yang sering terlibat perkelahian,” kata Andi Indar.
Ia juga mengajak anak muda yang memiliki jiwa kesatria untuk bergabung di camp-camp tinju atau Pertina, sehingga mereka bisa dilatih bertinju secara sportif dan tidak lagi terlibat dalam perkelahian liar.
Andi Indar menegaskan komitmen Face to Face untuk mencetak petinju-petinju berbakat yang nantinya dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional. Ia berharap ajang ini dapat menjadi langkah awal untuk memajukan olahraga combat sport, khususnya di Kota Makassar.
“Tinju adalah seni. Kami ingin menampilkan bagaimana bermain tinju dengan baik dan cantik,” tutup Andi Indar. (Shasa/B)