MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dukungan untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi, yang dikenal dengan tagline "Andalan-Hati," semakin menguat menjelang Pemilihan Gubernur 2024.
Tiga politisi senior dari Partai Golkar telah menyatakan komitmen mereka untuk mendukung dan memenangkan pasangan ini.
Pertama, Agus Arifin Nu’mang, mantan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan periode 2008-2018, dengan tegas menyatakan dukungannya. Agus terlihat aktif mendampingi pasangan Andalan-Hati dalam berbagai acara, termasuk Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon, serta Deklarasi Kampanye Damai yang diadakan oleh KPU Sulsel di Hotel Claro Makassar pada 23 September 2024.
Dalam kesempatan itu, Agus menegaskan, "Kami mensupport dan mendukung penuh, tidak setengah-setengah. Kami akan mengawal kemenangan Andalan-Hati."
Agus mengungkapkan keyakinannya bahwa pasangan Andi Sudirman dan Fatmawati sangat ideal untuk memimpin Sulawesi Selatan. Keduanya memiliki pengalaman yang kaya di bidang eksekutif dan legislatif.
"Andi Sudirman memiliki pengalaman sebagai Wakil Gubernur dan Gubernur, sementara Ibu Fatma memiliki latar belakang sebagai Wakil Wali Kota dan di legislatif," tuturnya.
Agus juga mencatat bahwa pembangunan yang dilakukan Andi Sudirman selama masa jabatannya telah berjalan baik, melanjutkan program-program dari pemerintahan sebelumnya.
Salah satu program yang mendapat perhatian adalah pembangunan Masjid Kubah 99 Asmaul Husna di kawasan Center Point of Indonesia, Makassar.
"Pembangunan harus berkesinambungan, dan Andi Sudirman telah menunjukkan hal itu. Beberapa program yang saya mulai dilanjutkan olehnya, dan kami ingin mengawal sampai kemenangan," katanya.
Masjid ini kini telah mencapai tahap fungsional dan menjadi salah satu ikon wisata religi di Sulsel.
Dukungan berikutnya datang dari Nurdin Halid, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, yang juga menyadari adanya keresahan di kalangan kader Golkar terkait keputusannya mendukung pasangan Andalan-Hati.
Nurdin menjelaskan bahwa walaupun beberapa kader Golkar ingin maju di Pilgub, dinamika politik nasional memiliki dampak signifikan terhadap keputusan politik di daerah.
"Saya pahami keresahan kader Golkar tetapi dinamika politik nasional tidak sejalan dengan kondisi politik lokal," katanya.
Nurdin menegaskan bahwa dukungannya kepada Andi Sudirman dan Fatmawati didasarkan pada kedekatannya dengan pengambil kebijakan di partai.
"Saya mengeluarkan pernyataan ini karena dekat dengan pengambil kebijakan di Golkar, baik internal maupun eksternal," ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya kepentingan nasional dalam mendukung calon.
"Ketika tidak ada kader Golkar, ada calon lain. Kepentingan nasional didahulukan," terangnya.
Dukungan ketiga datang dari Ilham Arief Sirajuddin (IAS), mantan Walikota Makassar, yang secara resmi menyatakan tidak akan mencalonkan diri di Pilgub dan memilih untuk mendukung pasangan Andalan-Hati. Dalam pernyataannya, IAS menegaskan komitmennya sebagai kader setia Partai Golkar.
"Sebagai kader Golkar, saya tunduk dan patuh terhadap keputusan partai. Saya siap mendukung dan memenangkan pasangan yang diusung Golkar," ungkapnya.
Ia telah menginstruksikan tim dan jaringan pemenangannya, termasuk relawan, untuk memberikan dukungan penuh kepada pasangan Andi Sudirman dan Fatmawati.
"Saya sering mendapatkan pertanyaan mengenai arah dukungan saya di Pilgub. Saya tegaskan bahwa dukungan saya adalah untuk usungan Golkar. Sebagai kader Golkar, itu adalah harga mati," tegas IAS.
Dukungan dari ketiga politisi senior ini diharapkan akan memperkuat basis suara pasangan Andalan-Hati, terutama di daerah-daerah di mana IAS memiliki pengaruh signifikan, seperti di Kota Makassar.
Dengan komitmen dan jaringan yang luas, Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi semakin optimis untuk membawa visi "Sulsel Maju dan Berkarakter" kepada masyarakat. (*)