Ia juga mengungkapkan bahwa aplikasi SEJATI telah mulai diimplementasikan sebagai alat monitoring dan evaluasi yang efektif. Ke depan, sistem ini akan terus dikembangkan dan diperkuat agar dapat menjadi solusi komprehensif dalam pengelolaan alsintan di Sulawesi Selatan. Dalam jangka panjang, SEJATI akan terintegrasi sepenuhnya sebagai bagian penting dari sistem pertanian di Sulsel.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, memimpin apel kesiagaan pertanian dalam rangka menyambut musim tanam yang diperkirakan akan dimulai pada bulan Oktober.
"Sulsel sebagai lumbung pangan nasional harus mempersiapkan diri untuk memaksimalkan produksi pangan, terutama dalam menyambut musim hujan," ujar Zudan.
Kepala Dinas TPH-Bun Sulsel, Imran Jausi, juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan para petani di Sulsel untuk memanfaatkan musim hujan ini, terutama dengan adanya perluasan sawah tadah hujan di berbagai wilayah.
"Saat ini, luas sawah tadah hujan di Sulsel mencapai 48 persen, sementara sawah beririgasi hanya sekitar 56 persen," pungkasnya. (Abu/B)