MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkapkan beberapa tantangan dalam memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak yang tidak bersekolah di Sulsel.
Tantangan ini mulai terungkap saat pihak Disdik bersama dengan kepala sekolah dan UPT Disdik di masing-masing wilayah di Sulsel melakukan re-konfirmasi data terkait anak tidak sekolah (ATS) dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Andi Iqbal Nadjamuddin, menyampaikan bahwa tidak hanya faktor biaya pendidikan yang menjadi penyebab, tetapi juga faktor lingkungan, seperti larangan dari orang tua dan alasan lainnya, berkontribusi pada rendahnya angka partisipasi pendidikan.
“Memang untuk anak tidak sekolah ini ada yang mendapat larangan dari orang tua, karena beberapa faktor, seperti mereka sudah menikah dan sebagainya,” tuturnya kepada Rakyat Sulsel, Kamis (26/9/2024).
Ia melanjutkan, saat ini upaya untuk menekan angka anak tidak sekolah sedang dirancang melalui beberapa program, salah satunya adalah menyediakan sekolah terbuka bagi mereka yang tidak dapat melanjutkan pendidikan melalui jalur sekolah formal.
“Kami sedang mencari formula seperti sekolah terbuka untuk memberikan layanan pendidikan kepada mereka agar bisa mendapatkan ijazah, mungkin melalui sekolah virtual,” ungkapnya.