Dinkes Sulsel Sebut Posyandu Bisa Jadi Sarana Koordinasi Lintas OPD Perangi Stunting 

  • Bagikan
Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengajak masyarakat untuk memanfaatkan dengan baik fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat. Terutama Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) sebagai sarana koordinasi pemerintah dan masyarakat.

Kepala Dinkes Sulsel, Ishaq Iskandar menyampaikan, Posyandu merupakan siklus hidup masyarakat. Pelayanan tidak hanya berfokus pada bayi dibawah lima tahun, namun juga bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dewasa hingga lansia.

Bahkan kata dia, pelayanan lainnya juga akan diberikan tidak hanya berfokus pada pelayanan dari pihak Dinas Kesehatan namun juga dari organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.

“Apalagi itu sudah menjadi sebuah istilah siklus hidup melalui dari masyarakat yang baru lahir hingga sampai lansia, semua di posyandu,” ungkapnya saat diwawancara Rakyat Sulsel, Kamis (26/9/2024).

Ia melanjutkan, posyandu nantinya akan menerapkan standar pelayanan minimal (SPM) yaitu sebuah pelayanan yang melibatkan lintas OPD, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, hingga Dinas Perumahan dan Permukiman.

“Jadi semua akan datang ke posyandu untuk memberikan layanan ke masyarakat,” ujarnya.

Tentu saja kata dia, pelayanan itu juga akan berkaitan  dengan beberapa pelayanan tentang kesehatan masyarakat yang juga berkaitan dengan pelayanan OPD tersebut.

“Jadi posyandu ini adalah bukan hanya milik kesehatan. Nanti posyandu ini akan SPM dan Integrasi layanan  primer,” ujarnya.

Ia berharap program ayo ke Posyandu bisa mengaung di masyarakat dan dapat berfungsi sesuai dengan harapan program itu.

“Jadi kita harapkan memang gerakan ayo ke Posyandu ini kita harapkan betul-betul menggaung di masyarakat,” tuturnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh mengimbau masyarakat untuk terus menggalakkan pola hidup sehat.

Program sehat itu kata dia,  harus dimulai dari perhatian pada beberapa sektor seperti program untuk toilet bersih,  program untuk penanganan stunting dan gizi buruk dan program untuk gerakan ayo ke posyandu. 

“Kita bersama dengan bupati walikota dengan dinas kesehatan itu mendorong sulsel sehat jadi dari pemerintah provinsi ingin 9,5 juta Penduduk Sulsel ini semuanya sehat jadi ada program gerakan hidup sehat,” tuturnya saat diwawancara Rakyat Sulsel, Kamis (26/9/2024).

Ia melanjutkan, tak hanya pada fasilitas tersebut, perhatian terhadap pola aktivitas juga harus menjadi atensi masyarakat. Seperti melakukan aktivitas olahraga minimal 30 menit sehari.

“Untuk menjaga kesehatan sehari hari kita bergerak minimal 30 menit sehari rutin berolahraga,” ungkapnya. (Abu/B)

  • Bagikan

Exit mobile version