MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai merancang simulasi program makan gratis yang akan diterapkan di kabupaten dan masing-masing satu sekolah di Sulsel. Simulasi ini dipersiapkan sesuai dengan visi dan misi presiden terpilih, Prabowo-Gibran.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Andi Iqbal Nadjamuddin, menyampaikan bahwa simulasi makan siang tersebut sedang dalam tahap pembahasan oleh pihaknya.
“Rencana kerjanya sudah kami siapkan, karena sebelumnya Pemprov Sulsel sudah memiliki perhatian terhadap program makan siang ini. Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk program tersebut, termasuk asumsi dan teknis pelaksanaannya,” kata dia saat diwawancara Rakyat Sulsel, Kamis (26/9/2024).
Ia melanjutkan, simulasi ini sudah memiliki target di tiga kabupaten dan tiga jenjang pendidikan.
Untuk Kabupaten Jeneponto, akan dilaksanakan penyelenggaraan makan gratis untuk siswa Sekolah Dasar (SD), dengan asumsi siswa mencapai 102 orang dan perkiraan anggaran sebesar Rp 25 ribu per orang per hari.
Ia menjabarkan bahwa simulasi ini direncanakan berlangsung selama tiga bulan, dengan hari efektif sebanyak 75 hari, sehingga untuk SD tersebut akan memerlukan anggaran sekitar Rp 191 juta.
Selanjutnya, untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), lokasi akan berada di Kabupaten Pangkep dengan estimasi 239 orang, yang memerlukan anggaran sekitar Rp 448 juta dengan asumsi yang sama.
Kemudian, untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), program akan diselenggarakan di Kabupaten Luwu Timur dengan total siswa sekitar 356 orang, yang akan memerlukan anggaran sekitar Rp 742 juta. Dengan demikian, total anggaran yang akan dikucurkan untuk ketiga kabupaten tersebut diperkirakan mencapai Rp 1,3 miliar lebih.
“Di Jeneponto, kami berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah. Sedangkan untuk Kabupaten Pangkep dan Luwu Timur, kami asumsi dapat dibantu oleh dana CSR dari perusahaan di daerah tersebut,” bebernya.
Ia melanjutkan bahwa asumsi Rp 25 ribu per orang setiap hari tentu masih akan dilakukan kajian terkait dengan sajian makanan gratis yang akan diberikan kepada siswa.
Sebab, higienitas dan manfaat untuk kesehatan masih akan dikonsultasikan dengan pihak kesehatan. “Kami ingin menyajikan makanan yang sehat dan berkualitas, bukan sekadar untuk kenyang,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa program ini tentu menjadi salah satu upaya untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem yang ada di Sulsel, yang juga menjadi bagian dari perhatian Pemprov Sulsel bersama dengan pemerintah daerah lainnya. (Abu/B)