MAKASSAR, RAKYATSULSEL — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan bagi masyarakat. Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Andi Iqbal Nadjamuddin, menyatakan bahwa pihaknya tengah merancang penambahan unit sekolah di Sulsel, khususnya di Makassar, sebagai solusi atas evaluasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang baru saja selesai.
Menurut Iqbal, penambahan sekolah ini bertujuan untuk menampung peserta didik jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), yang jumlahnya cukup tinggi jika dibandingkan dengan peminat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada proses PPDB.
"Kami merencanakan penambahan sekolah di beberapa wilayah Makassar, seperti Pampang, Perintis, dan Sudiang," ujarnya kepada Rakyat Sulsel baru-baru ini.
Ia menambahkan bahwa rencana ini sudah dibicarakan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel untuk mengantisipasi terjadinya "blank spot" sekolah, terutama saat pelaksanaan PPDB jalur zonasi.
Penambahan sekolah tersebut akan memanfaatkan aset milik Pemprov Sulsel guna menghindari polemik dan tanpa harus membangun sekolah dari awal. "Kami akan fokus pada aset-aset yang sudah ada," katanya.
Salah satu rencana adalah penambahan unit sekolah di dalam ruang lingkup Kantor Dinas Pendidikan Sulsel, dengan menambah fasilitas seperti ruang kelas baru.
Selain penambahan SMA, pihak Disdik juga berupaya mengatasi persoalan tingginya minat terhadap SMA negeri dibandingkan dengan SMK negeri. "Kami sedang memetakan SMK yang berdekatan dan memiliki jurusan serupa, untuk digabungkan, sementara SMK lainnya akan diubah menjadi SMA. Namun, ini masih dalam tahap pembahasan," jelasnya.
Iqbal juga menyoroti perhatian Pemprov Sulsel terhadap pendidikan, termasuk program bantuan seragam sekolah bagi siswa yang tergolong tidak mampu. Sebelumnya, Disdik Sulsel mengumumkan rencana pembagian 12 ribu seragam sekolah kepada siswa jalur afirmasi pada PPDB tahun ini. (Abu/B)