Sukses Bertransformasi, Nilai Aset PLN Tembus Rp 1.691 Triliun

  • Bagikan
Nilai Aset PLN Tembus Rp 1.691 Triliun

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terus mengalami peningkatan nilai aset setelah menjalankan transformasi proses bisnis perusahaan selama empat tahun terakhir.
Terhitung sejak tahun 2020, aset PLN yang awalnya bernilai Rp 1.588 triliun menjadi Rp 1.691 triliun pada semester I-2024 atau naik Rp 102 triliun. Pertumbuhan aset ini menjadikan PLN sebagai BUMN utilitas terbesar di Indonesia.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menuturkan, PLN terus aktif melakukan manajemen aset perusahaan. Upaya ini berdampak pada penambahan jumlah pelanggan sebesar 15,3% dari tahun 2020 sebesar 79 juta pelanggan menjadi sebesar 91,1 juta pelanggan pada pertengahan tahun 2024.

Upaya penambahan aset dan pelanggan ini ditopang oleh konsolidasi seluruh proses bisnis perusahaan sehingga menjadi perusahaan yang modern, inovatif dan siap beradaptasi dengan perubahan iklim bisnis global.

Dia pun menilai, peningkatan aset ini adalah buah manis dari transformasi yang PLN lakukan. PLN telah mengubah cara pandang pengembangan bisnis yang dulunya stagnan dan backward-looking, sekarang menjadi lebih ekspansif, dinamis, dan forward-looking.

"Kami sukses meningkatkan pendapatan, melakukan efisiensi, sekaligus mengoptimalisasi aset yang kami miliki," terang Darmawan dalam keterangan resminya, Jumat (27/9/2024).

Hasil dari transformasi ini membuat kinerja PLN dari sisi keuangan dan layanan ke masyarakat meningkat pesat. Hal tersebut kemudian merambah ke peningkatan aset PLN yang semakin berkembang. Langkah transformasi ini juga mengokohkan PLN dalam menghadapi tantangan bisnis sekaligus memperkuat kontribusinya terhadap masa depan energi Indonesia.

Selain itu, Darmawan mengungkapkan, pihaknya terus meningkatkan pemanfaatan aset yang sudah ada, termasuk melalui inovasi bisnis di luar kelistrikan atau Beyond kWh yang menjadi sumber pendapatan baru bagi PLN. Upaya ini searah dengan perubahan iklim industri dan kebutuhan masyarakat saat ini.

"Aset-aset kelistrikan yang tadinya digunakan hanya untuk layanan kelistrikan, dikembangkan untuk layanan Beyond kWh. Ada layanan internet, ada PLN marketplace, ada EV Charging, battery swap, sistem Charge-in, rooftop panel, hingga ListriQu. Super App kami New PLN Mobile, menjadi ujung tombaknya," pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version