JAKARTA, RAKYATSULSEL - Presiden terpilih Prabowo Subianto memuji kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas keberhasilannya mentransformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern.
Pujian ini disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hasjim Djojohadikusumo, dalam acara Rakernas ke-20 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di Jakarta Selatan.
"Saya bisa bersaksi bahwa Pak Amran, Pak Menteri ini adalah yang paling disayangi oleh Pak Prabowo Subianto saat ini. Dan akan lebih disayangi lagi nanti jika kita berhasil menjadi pengekspor pangan. Program ini luar biasa, dengan teknologi yang luar biasa juga," ujar Hasjim pada Sabtu, 28 September 2024.
Hasjim mengingatkan bahwa Indonesia pernah mencapai swasembada pangan pada masa Orde Baru, dan capaian tersebut tampaknya akan terulang di masa pemerintahan mendatang.
"Pada tahun 1985, Indonesia menjadi eksportir beras, termasuk ke Vietnam. Indonesia membantu negara itu dengan ratusan ribu ton beras. Pada tahun 1986, Vietnam bahkan ingin mengembalikan pinjaman berasnya. Indonesia saat itu kelebihan beras, Bulog penuh dengan stok beras. Jadi, nanti kalau Indonesia kembali kelebihan beras, saya menawarkan jasa saya ke Pak Amran untuk ekspor ke negara lain," jelasnya.
Hasjim mengaku bahwa pada masa itu, dia adalah pelaku ekspor beras yang memasok beras nasional ke berbagai negara. Sebagai pengusaha, dia bangga karena Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan.
"Saya ingat betul saat Indonesia tidak butuh beras lagi dan bisa menjualnya ke negara lain. Saya waktu itu pelakunya, menjual beras ke Filipina. Kita dibayar, dan uangnya saya bayarkan kembali ke Bulog. Saya bangga saat itu, karena sebagai pengusaha Indonesia, saya ikut berperan dalam perdagangan internasional," tambahnya.