Koalisi Partai Disebut Harus Kerja Keras Memenangkan Danny-Azhar

  • Bagikan
Prof Sukri Tamma

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tiga Partai Pengusung pasangan calon Gubenur Sulsel, Danny Pomanto - Azhar Arsyad yakni PDI Perjuangan, PPP dan PKB harus kerja keras untuk memenangkan pasangan nomor urut 1 ini pada 27 November nanti.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Profesor Sukri Tamma mengatakan Danny Pomanto memang punya ketokohan yang cukup bagus, namun itu mungkin hanya berlaku di daerah Makassar. Sehingga ada pekerjaan besar untuk membuatnya diterima di 24 kabupaten/kota di Sulsel.

"Apakah itu PDIP ataupun Danny Pomanto, dua-duanya harus bekerja keras karena saling terkait. Karena Sulsel bukan hanya Makasar saja," kata dia.

Tidak hanya itu, tantangan besar lainnya bahwa hampir seluruh partai besar termasuk pemenang Pemilu di Sulsel berada di barisan lawan mereka yaitu Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi. Ini lagi-lagi tentu menjadi beban tersendiri bagi PDIP.

PDIP, PPP dan PKB akan melawan partai pemenang yaitu Nasdem yang berkoalisi dengan partai besar seperti Golkar, Gerindra, PKS, dan Demokrat. Kemudian ada PAN, Hanura, Gelora, dan PSI yang totalnya sebanyak sembilan partai.

"Di situasi ini, dengan Pilgub yang hanya diikuti dua pasangan calon, koalisi partai yang punya kekuatan lebih besarlah yang berpotensi menang. Apalagi sudah ada survei yang menunjukkan selisihnya yang bahkan mencapai sekitar 30 persen," ujar Sukri.

Di luar dari itu, ada faktor lain yang kemudian disebut juga menjadi penyebab PDIP sulit untuk menjadi pemenang di Sulsel. Partai tersebut sering dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia alias PKI. Masalah inilah yang menurut Sukri disebut dengan sentimen sosial politik. Pengaruhnya, kata dia, mungkin ada, namun itu perlu dibuktikan.

"Cuman memang kalau mau dibuktikan, jadi masalah, karena memang sejarahnya tidak pernah ada kader PDIP benar-benar berkuasa di Sulsel," ucap dia.

"Nah, inilah tantangan yang harus dihadapi PDIP. Apakah bisa mencetak sejarah, atau kembali mengulang sejarah, gagal memenangkan kadernya di Pilgub. Walaupun mereka pernah menang waktu mengusung non kader," sambung Sukri. (Fahrullah/B)

  • Bagikan