JAKARTA, RAKYATSULSEL - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil (RK), merespons serangan di media sosial yang menuduhnya mencari simpati publik melalui kematian anaknya, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril). Serangan ini muncul di platform X, di mana beberapa netizen mengkritik RK terkait tragedi yang menimpa keluarganya.
Ridwan Kamil menegaskan bahwa dirinya tidak keberatan jika masyarakat mengkritik program-program yang ia tawarkan sebagai calon gubernur. Namun, ia berharap kritik tersebut tidak menyerang keluarganya, terutama yang berkaitan dengan anaknya.
"Silakan bully saya soal program atau apapun yang saya lakukan sebagai calon pemimpin, itu sah-sah saja. Tapi tolong, jangan libatkan keluarga, terutama anak saya dalam situasi seperti ini," ujar RK saat berbicara dengan wartawan di Kantor DPD Partai Golkar, Jakarta Pusat, Senin, 30 September 2024.
RK menambahkan, dirinya sangat terpukul dengan kehilangan Eril dan menyatakan bahwa jika ada kemungkinan, ia rela mengorbankan semua pencapaiannya untuk mendapatkan kembali anaknya. Namun, ia menyadari bahwa hal tersebut mustahil.
"Saya rela menukar semua yang telah saya capai untuk bisa membawa Eril kembali, tapi sayangnya, itu tidak mungkin," lanjut RK dengan nada sedih.
Pernyataan ini diutarakan setelah salah satu akun di platform X, @denismalhotra, menulis komentar yang menyakitkan. Akun tersebut menuduh RK memanfaatkan momen kematian Eril untuk meraih simpati publik. Cuitan tersebut berbunyi: "Jangankan mengolah sampah jadi batako, mengolah momen kematian anak sendiri sebagai panggung untuk meraup simpati publik saja kamu bisa kok."
Menanggapi fitnah tersebut, RK dengan tenang menyampaikan respons melalui akun Instagram pribadinya, menyebut tuduhan tersebut tidak akan pernah diterima oleh keluarganya.
"Itu fitnah yang sangat kejam dan kami tidak akan pernah bisa menerimanya. Semoga Allah memberikan rizki dan hidayah kepada yang bersangkutan," tulisnya di Instagram. (fajar online)