MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Selatan (Sulsel) berencana memaksimalkan transportasi air sebagai solusi untuk mengurai kemacetan di wilayah megapolitan Makassar. Kepala Dishub Sulsel, Andi Erwin Terwo, mengungkapkan hal ini dalam wawancara dengan Rakyat Sulsel, Kamis, 3 Agustus 2024.
Andi Erwin menjelaskan bahwa inisiatif tersebut diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, terutama pada jam-jam sibuk, seperti saat warga berangkat dan pulang kerja.
Transportasi air ini rencananya akan memanfaatkan Sungai Jeneberang dan Sungai Tallo sebagai jalur penyeberangan. Kedua sungai tersebut telah digunakan masyarakat untuk transit bersama kendaraan mereka menggunakan layanan perahu tradisional.
“Peningkatan transportasi air melalui penyeberangan sungai mulai kami lirik sebagai upaya mengatasi kemacetan dan padatnya kendaraan di jalan raya,” ujar Andi Erwin.
Saat ini, Dishub Sulsel sedang melakukan kajian terhadap dampak dan pengaruh dari rencana pengembangan transportasi air tersebut bagi masyarakat. Kajian ini akan fokus pada pengurangan kemacetan di sejumlah kawasan di Kota Makassar.
"Transportasi air ini akan menjadi alternatif yang diharapkan mampu mengurangi kepadatan kendaraan di jalur darat," tambahnya. Ia juga menyebutkan bahwa dalam kajian tersebut, akan ditetapkan pengaturan rute yang tepat untuk memastikan kelancaran arus penyeberangan.
Selain itu, beberapa ruas jalan di Kota Makassar sedang dalam penyesuaian, seperti pembukaan jalur putar arah di Jalan Perintis dekat Universitas Islam Makassar Al-Ghazali, yang mengarah ke Antang. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi pelanggaran jalur oleh pengendara, khususnya di sepanjang Jembatan Tello hingga Universitas Hasanuddin.
Pemprov Sulsel juga tengah gencar mengembangkan sistem transportasi publik, termasuk melalui program Trans Sulawesi dan Teman Bus, guna meningkatkan aksesibilitas dan pengalaman transportasi bagi masyarakat.
Dengan adanya pengembangan transportasi air ini, diharapkan kemacetan di Makassar dapat teratasi, sekaligus memberikan alternatif bagi masyarakat dalam mobilitas sehari-hari. (Abu/B)