Muzayyin – Ikhsan Fokus Peningkatan Kualitas SDM di Sinjai

  • Bagikan
Calon Bupati Sinjai Muzayyin Arif berbincang dengan seorang warga.

SINJAI, RAKYATSULSEL - Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) akan jadi fokus pasangan Muzayyin Arif-A Ikhsan Hamid jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Sinjai.

Ada banyak segmen yang coba didorong. Mulai dari pelaku UMKM, ASN, pemuda, hingga para pekerja syariah (syara).

Berbagai pelatihan akan diberikan kepada para imam masjid, guru mengaji, imam desa, dan pekerja bidang keagamaan lainnya di Sinjai.

Muzayyin menuturkan, mereka adalah tulang punggung dalam membentuk generasi yang tak sekadar cerdas, namun juga berakhlakul-karimah.

Selain peningkatan SDM, pasangan Maiki itu juga akan menaikkan taraf kesejahteraan para pekerja syara tersebut.

"Tentu saja pemerintah daerah perlu memberi insentif yang lebih baik," ucap Muzayyin, Kamis, 3 Oktober 2024.

Jika kesejahteraan membaik, imbuh pembina Pondok Pesantren Darul Istiqamah itu, para pekerja syara bisa lebih fokus menjalankan perannya. Peran yang tidak main-main. Sebab pengaruhnya besar dalam pembangunan agama dan moralitas masyarakat.

Paslon nomor urut 1 itu juga mencatatkan komitmennya untuk memberi dukungan penuh kepada lembaga-lembaga keagamaan, termasuk memfasilitasi dalam kegiatan-kegiatan.

Muzayyin mengaku punya tanggung jawab moral untuk melakukan itu. Sebab leluhurnya adalah pemula agama di Sinjai. Kakeknya, KH Ahmad Marzuki Hasan, adalah ulama karismatik Sinjai yang juga pendiri Darul Istiqamah.

Kyai Marzuki dilahirkan pada 31 Januari 1917 di Sinjai, Ayahnya bernama Kyai Hasan, seorang qadhi di Sinjai Timur, sedangkan ibunya Syarifah Aminah.

Saat Belanda berkuasa di Indonesia, suasana keagamaan telah bergeliat ramai, termasuk di Sinjai. Qadhi memegang wewenang penuh untuk urusan agama dan kemasyarakatan. Qadhi dikenal juga sebagai Panrita, memiliki karisma yang tinggi di masyarakat.

Di Sinjai ada dua qadhi. Qadhi Kyai Hasan atau dikenal Fakkali Cambang menjadi Qadhi di Timur, sedangkan Kyai Thahir di Lamatti atau tepatnya di Balangnipa.

Muzayyin belajar banyak dari kisah leluhurnya dan ingin melanjutkan kisah indah para panrita membangun Sinjai. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version