Ia menambahkan bahwa dengan pendekatan yang lebih berfokus pada rakyat dan upaya untuk membangun dukungan melalui solidaritas dan kepercayaan, Danny Pomanto menawarkan alternatif di tengah politik yang sering kali didominasi oleh kekuatan besar.
"Kampanyenya bukan sekadar ajang politik, tetapi juga merupakan upaya untuk membangun kembali hubungan antara masyarakat dan pemimpin berdasarkan prinsip-prinsip inklusivitas dan partisipasi," tutupnya.
Seperti diketahui, baru-baru ini, para keturunan raja-raja Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (SulselBar) berkumpul dan melakukan deklarasi dukungan kepada calon Gubernur Sulsel, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto dan Azhar Arsyad.
"Para Datu, Bau, Karaeng, Arung, Akkarungeng, Petta, Opu, Daeng, dan Andi, dari 24 kabupaten kota yang tergabung dalam Majelis Keturunan To Manurung, menyatakan sikap bersepakat untuk mendukung bapak Insinyur Muhammad Ramdhan Pomanto sebagai Gubernur Sulsel masa bakti 2024-2029," demikian dibacakan oleh salah satu perwakilan keturunan raja-raja Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat saat berkumpul untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dukungan tersebut dideklarasikan langsung oleh Dewan Penasehat Majelis Keturunan To Manurung (MKT) dan diperkuat dengan penandatanganan petisi.
Sebanyak 63 keturunan raja To Manurung menandatangani dukungan untuk Danny Pomanto dan Azhar Arsyad.
Daftar nama di petisi tersebut menunjukkan dengan jelas latar belakang kebangsawanan mereka, termasuk keturunan dari Opu Onto Selayar, Arung Benteng, Arung Patimpeng, Kekaraengang Bontoa Maros, serta dari Kerajaan Gowa, dan juga keturunan dari Bone, Takalar, Soppeng, Wajo, dan Karaeng Kajang Bulukumba.