"Beberapa daerah, seperti area drainase dan pasar, membutuhkan intervensi yang lebih besar. Untuk itu, kami telah membagi tugas kepada setiap SKPD sesuai dengan tupoksi dan kapasitas masing-masing. Ada SKPD yang akan menangani empat hingga lima titik, tergantung pada kemampuan dan kebutuhan di lapangan," jelas Ferdy.
Sementara itu, Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Aziz, menyatakan bahwa gerakan "Sabtu Bersih" merupakan langkah awal dalam menghadapi penilaian Adipura. "Lokus penilaiannya meliputi pasar, sekolah, drainase, dan normalisasi kanal," ujar Arwin.
Arwin, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa kegiatan ini akan dilakukan secara bertahap dan konsisten. Rencananya, kegiatan khusus yang dilakukan akan berfokus pada lokus yang menjadi penilaian Adipura.
"Nantinya, akan ada kegiatan konkret lainnya yang lebih fokus pada aspek penilaian Adipura," tambah Arwin.
Selain penilaian Adipura, Arwin menyebutkan bahwa kegiatan "Sabtu Bersih" juga merupakan upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan serta mengantisipasi genangan dan banjir memasuki musim penghujan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun kekompakan seluruh elemen masyarakat dan memperkuat sistem pendinginan menyambut Pilkada serentak 2024.
"Agar fokus kita tidak kemana-mana, tetapi tetap pada pengabdian masyarakat. Semua harus disibukkan dengan kegiatan yang bermanfaat," tutup Arwin. (Shasa/B)