MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Makassar akan menggelar Gerakan "Sabtu Bersih" yang berlangsung mulai besok, pada tanggal 5 Oktober dan seterusnya.
Gerakan "Sabtu Bersih" dilaksanakan sebagai salah satu upaya dalam persiapan menghadapi penilaian Adipura. Kegiatan ini akan melibatkan seluruh jajaran Pemkot, mulai dari SKPD, camat, lurah, hingga masyarakat umum, dengan menyasar 15 titik di Kota Makassar, seperti sekolah, gorong-gorong, pasar, kanal, dan drainase.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Ferdy Mochtar, menyampaikan bahwa penilaian Adipura tahun ini akan menjadi salah satu tolok ukur penting bagi Kota Makassar, sehingga kebersihan dan keteraturan lingkungan harus dipastikan maksimal.
"Fokus kami tidak hanya pada objek-objek penilaian Adipura, tetapi juga pada 15 titik kritis di Kota Makassar, seperti drainase dan pasar yang membutuhkan perhatian khusus," ujar Ferdy, Jumat (4/10).
Ia menyebutkan bahwa sebanyak 30 persen wilayah yang menjadi objek penilaian telah dipetakan. Sementara itu, area-area lainnya akan memerlukan penanganan teknis, seperti pengerukan drainase yang tersumbat dan penataan di sekitar pasar.
Menurut Ferdy, beberapa titik akan membutuhkan tenaga ekstra, terutama di wilayah yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi.