MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sepanjang tahun 2024 ini, Unit Pelaksana Tugas (UPT) Mattiro Deceng Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) membina sekira 30 penyintas pramuria (Wanita Tuna Susila).
Kepala Dinsos Sulsel, Abdul Malik Faizal menyampaikan pembinaan itu dilakukan oleh pihaknya berdasarkan hasil razia dari pihak Pemerintah Daerah di Sulsel.
Kata dia, pembinaan bagi para mantan “Kupu-kupu malam” itu dilakukan berdasarkan rekomendasi dari pihak pemerintah daerah se-sulsel.
“Jadi upt kami menerima rekomendasi dan permintaan pembinaan dari pemerintah kabupaten dan kota,” tuturnya saat diwawancara Rakyat Sulsel, Senin (7/10/2024).
Ia menyampaikan, setiap tahunnya pemerintah daerah melakukan penjaringan untuk mengarahkan para pekerja seks komersial itu tak lagi melakukan pekerjaan yang dianggap miring oleh norma masyarakat.
“Sepanjang tahun ini ada sekitar 30 lebih yang kita bina,” bebernya.
Ia menyampaikan, beberapa pembinaan dilakukan oleh pihaknya yaitu pembinaan soft skill dan hard skill.
Ia menjelaskan, untuk pembinaan soft skill yang dilakukan oleh pihaknya itu memberikan pengetahuan tentang peningkatan keimanan sesuai dengan agama yang dianutnya.
Sementara untuk hard Skill lebih mengarahkan pada hal-hal vokasional atau keterampilan, seperti keterampilan menjahit, memasak dan lain sebagainya.
Mereka dibina lanjut Abdul Malik, selama enam bulan dengan harapan mereka sudah bisa memiliki keterampilan ekonomi mandiri dengan tidak melakukan lagi pekerjaan gelap mereka.
“Kita berharap mereka keluar dengan jiwa yang baik dan sudah bisa bekerja dengan keterampilan yang kami sudah berikan bimbingan,” kuncinya. (Abu/B)