MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Pemerintah Kota Makassar terus berkomitmen mewujudkan program kota rendah karbon atau low carbon city dengan melakukan pengadaan solar panel dan motor listrik untuk pengangkut sampah. Program ini telah dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2024.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Andi Zulkifli Nanda, menyatakan bahwa program ini telah menjadi bagian dari perencanaan pemerintah.
"Pengadaan ini telah kami tindaklanjuti melalui APBD Perubahan. Program ini awalnya dirancang oleh OPD terkait, yaitu Dinas Pendidikan untuk pengadaan solar panel dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk pengadaan motor listrik pengangkut sampah," ujar Zulkifli, Rabu (9/10/2024).
Ia menjelaskan bahwa Bappeda telah memasukkan program tersebut ke dalam Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Saat ini, pelaksanaan tinggal menunggu tindak lanjut dari Dinas Pendidikan dan DLH Makassar.
"OPD terkait tinggal melaksanakan program ini. Dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), kami telah memasukkannya dalam dokumen DPA untuk pendanaan dan kegiatannya," tambahnya.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto atau akrab disapa Danny Pomanto mengumumkan rencana pembelian seribu unit motor listrik pengangkut sampah. Hal ini dilakukan karena banyak kendaraan pengangkut sampah yang sudah tidak layak dan perlu diperbarui, sekaligus memperkuat penerapan low carbon city.
Danny menegaskan bahwa inovasi ini bertujuan untuk melengkapi fasilitas persampahan dan memperbaiki pengelolaan sampah di Makassar. Seribu unit motor listrik tersebut akan ditempatkan di setiap RW di Kota Makassar.
"Pada APBD Perubahan ini, saya akan membeli motor listrik pengangkut sampah tertutup, hampir seribu unit, dan setiap RW akan mendapatkannya," jelas Danny beberapa waktu lalu.
Selain itu, untuk pengadaan solar panel, Danny Pomanto meminta Dinas Pendidikan Makassar untuk memberikan pelatihan kepada 250 sekolah terpilih terkait penggunaan energi matahari.
"Kebijakan saya untuk penghematan energi adalah memanfaatkan energi matahari di siang hari, sementara kelebihannya akan digunakan untuk lampu jalan di malam hari. Sistem pemeliharaan dan pengelolaannya harus menjadi rutinitas baru," pungkasnya. (Shasa/B)