MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan mencatat total aset perbankan Sulawesi Selatan tumbuh 7,78 persen dibanding tahun sebelumnya diperiode Agustus 2024.
Pertumbuhan perbankan Sulsel ini mencatat nominal mencapai Rp198,97 Triliun dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,61 persen atau nominal Rp133,64 Triliun dan kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 7,68 dengan nilai Rp162,32 triliun.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman menjelaskan penyaluran kredit di Sulawesi Selatan masih didominasi oleh penyaluran kredit produktif sebesar 55,04 persen.
"Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit paling banyak disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran dengan porsi sebesar 23,82 persen mencapai Rp38,66 triliun.," ucapnya Jumat (11/10/2024).
Khusus kredit usaha mikro Sulsel terealisasi sebesar 5,18 persen atau tumbuh menjadi Rp61,09 triliun dengan share sebesar 38,38 persen dari total kredit yang disalurkan Bank Umum di Sulawesi Selatan.
"Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro 10,88 persen menjadi Rp34,37 triliun dengan share sebesar 56,27 persen dari total kredit UMKM. Secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 910.224 debitur," jelasnya Darwisman
Sejalan dengan itu, kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan LDR sebesar 123,72 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,98 persen. Dari sisi Perbankan Syariah turut menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi pada posisi Agustus 2024.
Menurut Darwisman, hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 16,86 persen menjadi Rp15,54 triliun dengan penghimpunan DPK yang tumbuh sangat tinggi 21,10 persen menjadi Rp11,26 triliun dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh sebesar 17,22 persen menjadi Rp13,26 triliun.
"Tingkat intermediasi perbankan Syariah juga berada pada level 117,72 persen dengan tingkat NPF pada level aman 2,26 persen," sebut Darwisman. (Hikmah/B)