Resmi Dibuka, Festival Takabonerate 2024 Diharapkan Angkat Wisata Bahari Indonesia Timur

  • Bagikan
Sekertaris Daerah Sulsel, Jufri Rahman, saat membuka festival Takabonerate 2024, di Mako Lantamal VI Makassar, Jumat (11/10/2024). (foto: Hikmah)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, secara resmi membuka Festival Takabonerate 2024, di Mako Lantamal VI Makassar, Jumat (11/10/2024).

Pembukaan Festival Takabonerate 2024 ini juga bertepatan dengan pelepasan tim ekspedisi rupiah yang diprakarsai oleh Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut.

Dalam sambutannya, Jufri menjelaskan bahwa Festival Takabonerate sempat kurang terdengar dalam beberapa tahun terakhir, meskipun telah digagas sejak enam tahun lalu.

"Saat saya menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata, Pulau Takabonerate tidak banyak dilirik karena lokasinya yang jauh. Enam tahun lalu, kami mulai menginisiasi kegiatan ini, bahkan menyewa kapal laut dan berangkat bersama, hampir mirip dengan ekspedisi rupiah yang dilakukan sekarang. Ini adalah pengulangan sejarah yang kembali kita gelar," ungkapnya.

Festival ini, lanjut Jufri, menjadi bukti bahwa pembangunan ekonomi dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan, sembari menjaga kedaulatan rupiah dan melestarikan alam serta budaya.

Jufri berharap Festival Takabonerate dapat memperkenalkan Takabonerate dan pulau-pulau sekitarnya, tidak hanya di kalangan masyarakat Indonesia, tetapi juga di kancah internasional. Dalam acara tersebut, juga dilakukan pelepasan 1.000 anak penyu.

"Kita berharap Takabonerate beserta seluruh gugusan Kepulauan bisa dikenal lebih luas, tidak hanya oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga di mata dunia," jelasnya.

Lebih jauh, Jufri mengungkapkan bahwa potensi pariwisata di Indonesia Timur saat ini masih belum tergarap dengan optimal, sehingga diharapkan melalui kegiatan ini, potensi wisata bahari dapat lebih terangkat.

"Memang cukup miris melihat potensi wisata di Indonesia Timur yang sangat luar biasa, tetapi belum tergarap secara maksimal. Sementara, beberapa negara kecil di dunia justru menjadikan wisata bahari sebagai sumber utama Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kita berharap festival dan ekspedisi ini dapat semakin memperkenalkan wisata bahari di Timur Indonesia," harapnya.

  • Bagikan

Exit mobile version