MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dua pasangan calon (paslon) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) semakin gencar bergerak ke berbagai daerah dalam rangka safari politik. Kedua pasang calon tersebut yakni Danny Pomanto - Azhar Arsyad dan Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi.
Mereka berlomba-lomba mencari dukungan masyarakat dengan berbagai janji politik, mulai dari peningkatan ekonomi, infrastruktur, pendidikan hingga sektor kesehatan.
Isu kesehatan menjadi salah satu topik yang banyak menuai sorotan, terlebih di Sulawesi Selatan sendiri layanan kesehatan utamanya di daerah-daerah pelosok masih belum merata.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Sulsel, dokter Siswanto Wahab, menyampaikan bahwa sektor kesehatan di Sulsel masih menghadapi banyak tantangan.
Untuk itu, ia berharap agar pembangunan fasilitas kesehatan menjadi prioritas dalam program kerja para kandidat atau paslon Gubernur Sulsel, termasuk bagi para kandidat calon bupati dan wali kota.
Menurutnya, meskipun tenaga medis sudah tersedia di beberapa daerah, namun peralatan kesehatan yang memadai sering kali tidak ada.
"Kita sering kali menemukan masalah, tenaga kesehatan ada tetapi alat kesehatannya tidak tersedia, atau ada alat, tapi tidak ada dokter yang kompeten untuk mengoperasikannya," kata Siswanto.
Selain masalah fasilitas, Siswanto juga menekankan pentingnya pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan para tenaga medis.
Terlepas dari memastikan ketersediaan fasilitas yang baik, kesejahteraan para dokter dan tenaga kesehatan lainnya juga harus menjadi perhatian utama. Hal ini dianggap penting agar tenaga medis dapat menjalankan tugasnya secara optimal dan terjamin.
"Yang paling utama adalah bagaimana memberikan fasilitas kesehatan yang layak dan kesejahteraan yang memadai bagi para dokter maupun petugas kesehatan lainnya," ujar dia.
Menurutnya, penyediaan fasilitas yang mendukung akan memastikan dokter dapat berperan maksimal dalam proses pembangunan kesehatan di Sulawesi Selatan.
Sisi lain, kata Siswanto, IDI Sulsel juga berharap bagi para calon yang terpilih nantinya ada jaminan yang lebih baik bagi para dokter, baik itu dokter umum, dokter spesialis, maupun subspesialis.
Iapun menyinggung keberadaan dokter yang masih dalam tahap internship atau program magang yang diharapkan juga mendapatkan perhatian khusus dalam perencanaan kesehatan Sulsel ke depan.
Lebih lanjut, Siswanto menyoroti ketimpangan layanan kesehatan antara wilayah barat dan timur Sulsel. Menurutnya, daerah khususnya Makassar, sudah memiliki fasilitas kesehatan yang cukup memadai. Namun, di daerah lain, terutama di wilayah timur Sulsel, layanan kesehatan masih jauh dari standar yang diharapkan.
Disebutkan, pemerataan fasilitas kesehatan bukan hanya soal alat medis, tetapi juga soal distribusi dokter dan tenaga kesehatan yang adil. Tenaga medis, terutama dokter spesialis, masih banyak yang terpusat di kota besar seperti Makassar, sedangkan daerah-daerah terpencil masih sangat kekurangan.
"Saat ini, Makassar mungkin sudah lebih baik, tetapi daerah-daerah lain di Sulawesi Selatan masih kekurangan fasilitas kesehatan yang memadai," imbuh dia. (isak pasa'buan/B)