GOWA, RAKYATSULSEL — Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi daerah, pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Gowa, Amir Uskara-Irmawati (Aurama’), secara resmi mencanangkan program Pengembangan Potensi Ekonomi Produktif di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Hal tersebut disampaikan dalam debat calon Bupati dan Wakil Bupati Gowa yang diselenggarakan di Hotel Claro Makassar, pada Selasa malam, 15 Oktober 2024. Dalam debat tersebut, Paslon Aurama’ kompak hadir mengenakan kemeja putih, sementara rombongan yang mendampingi mereka mengenakan baju hitam.
Diketahui bahwa pada tahun 2023, terdapat 32.251 keluarga di Kabupaten Gowa yang tergolong dalam kelompok keluarga miskin tanpa penghasilan tetap. Sementara itu, kelompok usia produktif milenial mencapai 68 persen dari total populasi usia produktif di kabupaten ini, atau sekitar 345.900 jiwa. Selain itu, jumlah usaha mikro di Kabupaten Gowa pada tahun 2023 tercatat sebanyak 80.640 usaha.
Berdasarkan data tersebut, Paslon Aurama’ mencanangkan program prioritas Pengembangan Potensi Ekonomi Produktif di Kabupaten Gowa.
Calon Bupati Gowa, Amir Uskara, menuturkan bahwa program ini bertujuan untuk menggali dan memberdayakan potensi ekonomi lokal, khususnya di sektor pertanian, UMKM, dan pariwisata, agar lebih berdaya saing serta memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Ini merupakan inisiatif kolaboratif yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi, dengan melibatkan lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat untuk turut berperan aktif,” ucap Amir Uskara dalam debat pertama di Hotel Claro, Selasa, 15 Oktober 2024.
Ia juga menekankan bahwa program ini merupakan strategi untuk mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi.
“Dengan program ini, kami berharap masyarakat Gowa tidak hanya bergantung pada satu sektor, tetapi mampu mengembangkan usaha produktif secara berkelanjutan dan kreatif,” tambahnya.
Wakil Ketua Umum DPP PPP tersebut menjelaskan bahwa untuk mewujudkan program ini, pihaknya akan melakukan beberapa pendekatan. Pendekatan tersebut meliputi mengubah kondisi keluarga yang belum memiliki usaha agar bisa memiliki usaha, memperkuat pendapatan rumah tangga yang sudah memiliki sumber penghasilan, mengasistensi kelompok milenial dalam mengelola usaha, serta menjadikan pelaku usaha sebagai agen perubahan di masyarakat.
“Kami percaya bahwa pendekatan sistemik ini akan menciptakan kemampuan ekonomi rumah tangga, yang pada gilirannya akan menjadi kekuatan ekonomi masyarakat. Pencapaian ini juga akan meningkatkan kontribusi sektor perdagangan kecil dan besar terhadap PDRB,” ungkapnya.
Amir Uskara juga menegaskan bahwa Gowa memiliki kekayaan budaya dan sumber daya alam yang melimpah. Melalui program ini, ia yakin potensi tersebut bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan komitmen dan sinergi dari berbagai pihak, diharapkan Pengembangan Potensi Ekonomi Produktif dapat memperkuat fondasi ekonomi Gowa dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya. (*)