MAMUJU, RAKYATSULSEL - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) merilis data terbaru mengenai luas panen dan produksi padi di Sulawesi Barat pada tahun 2024. Rilis tersebut disampaikan di Aula Kantor BPS Sulbar, Jalan Martadinata Simboro, Mamuju, pada Selasa (15/10/2024).
Luas panen padi di Sulbar pada tahun 2024, berdasarkan angka sementara, diperkirakan mencapai 64,19 ribu hektare, dengan total produksi padi sekitar 323,02 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). Jika dikonversikan ke beras untuk konsumsi pangan, maka produksi beras diperkirakan mencapai 185,52 ribu ton.
Peningkatan luas panen tahun 2024 tercatat sebesar 5,58 ribu hektare dibandingkan tahun 2023, di mana luas panen saat itu mencapai 58,61 ribu hektare. Produksi padi juga mengalami peningkatan sebanyak 31,56 ribu ton GKG atau sekitar 10,85 persen dibandingkan produksi pada tahun 2023 yang mencapai 291,46 ribu ton GKG.
Kepala BPS Sulawesi Barat, Tina Wahyufitri, menyampaikan bahwa peningkatan luas panen padi pada tahun 2024 ini didasarkan pada hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA). "Luas panen padi di tahun 2024 meningkat menjadi 64,19 ribu hektare, lebih tinggi 5,58 ribu hektare dibandingkan tahun 2023," ujar Tina.
Ia juga menambahkan bahwa peningkatan produksi padi yang mencapai 31,56 ribu ton GKG hampir terjadi di seluruh kabupaten di Sulbar, kecuali Majene dan Mamasa. Peningkatan paling signifikan terjadi di wilayah Mamuju, Mamuju Tengah, dan Polewali Mandar.
Untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 185,52 ribu ton, mengalami kenaikan 18,13 ribu ton atau sekitar 10,83 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 167,39 ribu ton.
Data resmi BPS juga memperkirakan bahwa panen padi pada tahun 2024 akan terus meningkat, sejalan dengan tren peningkatan luas lahan dan produksi padi di beberapa wilayah di Sulawesi Barat. (Sudirman)
