Bupati Bulukumba Serahkan Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri kepada 11 Sekolah Berprestasi

  • Bagikan
Pjs Bupati Bulukumba, Muhammad Rasyid, menyerahkan piagam penghargaan Adiwiyata Nasional kepada sembilan sekolah serta trofi Adiwiyata Mandiri kepada dua sekolah.

BULUKUMBA, RAKYATSULSEL – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bulukumba, Muhammad Rasyid, menyerahkan piagam penghargaan Adiwiyata Nasional kepada sembilan sekolah serta trofi Adiwiyata Mandiri kepada dua sekolah dalam sebuah upacara yang digelar di halaman Kantor Bupati Bulukumba.

Kabupaten Bulukumba kembali mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional dengan total 11 sekolah yang meraih penghargaan Adiwiyata. Sembilan sekolah berhasil meraih Adiwiyata Nasional, sementara dua lainnya mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri.

Sekolah-sekolah yang menerima penghargaan Adiwiyata Nasional adalah MIN 3 Bulukumba, SDN 221 Tanah Kongkong, SMAN 8 Bulukumba, SMPN 37 Bulukumba, SMPN 5 Bulukumba, SDN 11 Kalumeme, SDN 2 Terang-Terang, SMPN 1 Bulukumba, dan SMPN 2 Bulukumba. Sedangkan, MIN 1 Bulukumba dan MTSS Badan Amal Ujungloe menjadi dua sekolah yang meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri.

"Penghargaan di bidang lingkungan ini sangat kita apresiasi dan hargai. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus meningkatkannya. Jangan pernah kendor," ujar Pjs Bupati Bulukumba yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sulsel.

Kepala MIN 1 Bulukumba, Uliawati, yang menerima trofi Adiwiyata Mandiri, mengungkapkan bahwa penghargaan ini adalah hasil dari perjuangan yang panjang. "Terakhir kami mendapat Adiwiyata Nasional pada 2017, dan tahun 2024 ini kami berhasil meraih Adiwiyata Mandiri," ujarnya.

Dengan pencapaian ini, Bulukumba tercatat sebagai salah satu daerah di Sulawesi Selatan dengan jumlah sekolah peraih Adiwiyata terbanyak di Indonesia, hanya di bawah Kota Makassar yang memiliki 16 sekolah penerima penghargaan tersebut.

Program Adiwiyata merupakan inisiatif dari Kementerian Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan warga sekolah. Program ini, juga dikenal sebagai Green School, mendorong aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Penghargaan ini merupakan hasil kolaborasi antara pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Bulukumba, yang bersama-sama berusaha mengubah pola pikir dan perilaku warga sekolah dalam menghadapi isu-isu lingkungan. (Sal)

  • Bagikan