Soal Aksi Protes Relokasi Siswa SD Inpres Pajjaiang, Kadisdik Makassar Minta Orang Tua Bersabar

  • Bagikan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin Mustakim

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin Mustakim, angkat bicara terkait aksi protes yang dilakukan oleh orang tua siswa SD Inpres Pajjaiang di Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Para orang tua, yang mayoritas adalah ibu-ibu, memprotes kebijakan Pemerintah Kota Makassar yang merelokasi anak-anak mereka ke sekolah terdekat, yakni SD Kalang Tubung 1 dan SMPN 16 Makassar, akibat sengketa lahan sekolah.

Orang tua murid menolak relokasi tersebut dengan alasan ketidaknyamanan dan adanya dugaan intimidasi serta perlakuan yang tidak adil terhadap anak-anak mereka di sekolah baru. Mereka meminta kejelasan dari pemerintah mengenai status lahan SD Inpres Pajjaiang yang masih bersengketa.

Menanggapi protes ini, Muhyiddin menegaskan bahwa relokasi siswa ke dua sekolah terdekat tidak menimbulkan masalah.

Menurutnya, relokasi tersebut dilakukan agar proses belajar mengajar tetap berjalan dengan baik, dan siswa yang dipindahkan juga tidak mengganggu murid lainnya di sekolah tujuan.

"Aman di SD Kalang Tubung 1 dan SMPN 16 Makassar, karena ada 11 kelas yang disiapkan dan proses belajar dilakukan terpisah," kata Muhyiddin saat dihubungi, Selasa (15/10/2024) malam.

Dia juga menyatakan bahwa keputusan relokasi merupakan langkah tepat mengingat status lahan yang masih dalam sengketa antara pihak ahli waris dan pemerintah belum selesai.

"Saya fokus pada solusi pendidikan untuk anak-anak yang direlokasi. Status sengketa lahan masih berproses, dan kami sebagai pemerintah terus berupaya menyelesaikan masalah ini," tambahnya.

Muhyiddin berharap para orang tua siswa bersabar sementara pemerintah terus melakukan upaya hukum untuk menyelesaikan sengketa lahan dan mengembalikan sekolah ke lokasi asal.

"Saya mengerti kekhawatiran orang tua, tetapi ada proses hukum yang harus dijalani, dan kami sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk menyelesaikan masalah ini," tutup Muhyiddin. (Isak/B)

  • Bagikan