“Pengangguran masih jadi masalah besar. Walaupun ada yang terserap oleh pemerintah, angkanya tidak cukup besar untuk mengurangi pengangguran secara signifikan. Banyak yang hanya mendapatkan pekerjaan kontrak atau outsourcing, yang membuat mereka bekerja dalam kondisi tidak pasti dan sering kali keluar masuk pekerjaan,” bebernya.
Bukan itu saja, Bung Daus juga menyoroti masalah rendahnya akses pendidikan bagi masyarakat miskin, yang menurutnya berkontribusi pada tingginya angka pengangguran. Ia berharap pemerintah fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan agar masyarakat miskin dapat lebih mudah bersaing di dunia kerja.
Dengan banyaknya persoalan yang belum terselesaikan, Bung Daus berharap kandidat yang maju dalam Pilwalkot 2024 bisa memberikan solusi nyata yang lebih berpihak pada masyarakat ekonomi lemah.
“Kami berharap pemerintah mendatang bisa lebih fokus pada persoalan-persoalan mendasar ini. Kebijakan yang pro rakyat, seperti layanan sosial, kesehatan, pendidikan, dan dukungan untuk PKL, harus menjadi prioritas,” pungkasnya. (Isak/B)