Penyaluran Kredit Pemilikan Motor di Sulsel  Tumbuh Tipis Diangka 0,42 Persen

  • Bagikan
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Darwisman. Rabu (16/10/2024) malam

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Darwisman mengungkapkan penyaluran Kredit Pemilikan Motor (KPM) Perbankan di Sulawesi Selatan mengalami perlambatan.

Pada posisi Agustus 2024, KPM mengalami pertumbuhan tipis sebesar 0,42 persen dibanding tahun sebelumnya.

Menurut Darwisman, perlambatan pertumbuhan KPM dipengaruhi oleh kontraksi sebesar -8,39 persen pada kredit pemilikan sepeda motor. Adapun NPL Perbankan pada penyaluran KPM tercatat sebesar 2,18 persen.

"Meskipun terjadi perlambatan penyaluran kredit KPM, penyaluran perusahaan pembiayaan di Sulawesi Selatan menunjukkan pertumbuhan positif pada posisi Agustus 2024. Pembiayaan kredit kendaraan bermotor masih terkonsentrasi di Kota Makassar dengan pembiayaan terbesar pada jenis kendaraan bermotor roda empat baru," ujarnya dalam gelaran Panin ekspo 2024, Rabu (16/10/2024) malam.

Berdasarkan data BPS, terjadi pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Sulawesi Selatan  sejak tahun 2021hingga 2023 sebesar 8,69 persen. Adapun kendaraan bermotor didominasi oleh kendaraan bermotor dan sepeda motor dengan share sebesar 84,61 persen atau  4.025.765 unit. 

"Semoga berbagai kemudahan akses pembiayaan baik melalui produk KPR dan KPM dapat menambah minat masyarakat untuk membeli rumah dan kendaraan bermotor," harap Darwisman.

Disamping itu, dirinya juga memperingatkan masyarakat agar berhati-hati dan memiliki pemahaman dalam menggunakan produk lembaga jasa keuangan.

"Dalam menggunakan produk lembaga jasa keuangan termasuk pembiayaan, masyarakat diharapkan sudah memiliki literasi keuangan yang memadai. Berdasarkan hasil survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2024, indeks literasi Keuangan secara nasional tercatat sebesar 65,43 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen. Dengan literasi keuangan yang baik diharapkan dapat mendorong inklusi keuangan masyarakat." tutupnya. (Hikmah/B)

  • Bagikan

Exit mobile version