"Harapan masyarakat sangat butuh jaringan internet, karena di sini kami hanya pakai wifi itupun kandang-kandang putus, bukan hanya itu pak Haji (sapaan akrab Aripin kepada Azhar) akses jalan menuju kebun cengkeh juga tidak baik sedangkan itu mata pencaharian warga," terang Aripin.
Bukan hanya perkara internet dan ekses jalan, masalah yang krusial juga terdapat di harga panen cengkeh yang tidak stabil. Aripin mengakui mulai dari harga 300 ribu perkilo, bahkan bisa jatuh ke harga 80 ribu perkilo.
"Warga di sini 90% persen petani cengkeh, juga harga petani di sini tidak stabil, dari harga 300 ribu bisa sampai 80 ribu," lanjut Aripin.
Kemudian Azhar saat berbicara, tujuan ia datang desa ke desa untuk melihat langsung masalah yang dihadapi masyarakat seperti yang digambarkan oleh Aripin.
Azhar bercerita sewaktu menjadi Anggota DPRD Sulsel, ia telah membuat Peraturan Daerah (Perda) terkait percepatan pembangunan fasilitas desa, namun tidak diterbitkan di Peraturan Gubernur (Pergub) sehingga tidak dapat terealisasi.
"Hadirnya saya di desa-desa untuk melihat langsung masalah masyarakat. Waktu di DPRD, saya buat Perda fasilitasi percepatan pembangunan desa namun tidak dibuatkan Pergub. Pemerintah kadang-kadang memberikan bibit, tapi ketika panen pemerintah dimana kemarin-kemarin disaat petani menderita dengan dibeli murah harga panennya?," ucap Azhar di hadapan ratusan masyarakat Larompong.
Namun hal itu tidak menghalangi pasangan Danny-Azhar (DIA) untuk memberikan program 200 juta perdesa sebagai dana pengembangan potensi sumber daya yang ada di setiap desa jika nanti dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel.
"Di sinilah saya hadir sudah sepakat dengan pak Danny untuk membeli harga panen dengan layak di masyarakat. Tidak boleh lagi ada desa tidak ada internet nya, karena itu yang bisa membuka lebih lebar interaksi sosial kita. Saya bersama pak Danny sudah programkan minimal 200 jt setiap desa untuk mengembangkan potensi sumber dayanya," lanjut Azhar.
Terkait harga panen petani yang tidak stabil, Azhar telah berkomitmen bersama Danny Pomanto untuk membeli hasil panen petani dengan harga layak melalui pemerintah Provinsi jika nantinya menang di Pilgub Sulsel.
"Saya bersama pak Danny telah merumuskan bagaimana di kota tidak menderita dengan tingginya harga, dan masyarakat desa tetap sejahtera dengan hasil pertaniannya maupun hasil perkebunannya," jelas Azhar Arsyad yang juga mantan Anggota DPRD Sulsel periode 2014-2024.
Atas hal itu, Ismul salah seorang warga Larompong berharap besar agar Danny-Azhar (DIA) menang di Pilgub Sulsel. Sehingga program yang telah disusun dapat terealisasi dengan cepat.
"Alhamdulillah yang disampaikan pak Azhar sangat memuaskan dan sangat meyakinkan kalau dia seorang pemimpin yang bisa membantu masyarakat.
Semoga bisa pak Danny-Azhar nanti jadi Gubernur, bisa dijalankan sesuai apa yang disampaikan," ucap Ismul warga Desa Kambo, Luwu.
Masih ditempat yang sama, Sofyan mantan Kepala Desa Bukit Sutra, selama dua periode menitip harapan kepada DIA yang mengusung perubahan lebih baik di wilayahnya.
Kata Sofyan ada 3 persoalan yang menjadi kebutuhan masyarakat. Seperti sarana infrastruktur, pertanian dan akses jaringan yang tidak tersentuh.
"Masih ada desa disini belum merdeka akses jalan. Kedua Petani sulit kalua jalan tidak bagus. 3 akses jaringan, inilah harapan yang kami titipkan untuk perubahan," katanya.