Lantik Pengurus Koperasi Petani Kopi Arabica Rumbia, Pj Bupati Jeneponto: Harus Mampu Mensejahterakan Anggotanya

  • Bagikan
Pj Bupati Jeneponto Junaedi Bakri menghadiri Pembinaan indikasi geografis (IG) kopi arabica Rumbia dan pelantikan pengurus serta pengawas Koperasi Produsen Petani Kopi Rumbia.

JENEPONTO, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten Jeneponto menggelar acara Pembinaan Indikasi Geografis (IG) Kopi Arabica Rumbia sekaligus melantik pengurus dan pengawas Koperasi Produsen Petani Kopi Rumbia.

Acara ini berlangsung dengan dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Dr. Hj. Mernawati, Kepala Dinas Kominfo, Dr. Sulaeman Natsir, Camat Rumbia, serta para petani kopi dari wilayah Rumbia.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Dr. Hj. Mernawati, menyampaikan bahwa koperasi yang dibentuk akan menaungi lebih dari 400 petani kopi dari 14 kelompok tani.

“Pembentukan koperasi ini bertujuan untuk memperkuat posisi petani Kopi Rumbia di pasar, sekaligus mendorong kesejahteraan mereka melalui pengelolaan yang lebih baik,” ungkapnya.

Ketua Harian Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Rumbia, H. Nas, menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan pemerintah daerah.

“Dengan adanya indikasi geografis ini, kami merasa sangat terbantu dalam menjaga kualitas dan keaslian kopi Rumbia. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan daya saing produk lokal kami,” ujarnya.

Dalam arahannya, Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri, menekankan pentingnya menghidupkan kembali semangat koperasi di Jeneponto.

“Semangat koperasi adalah salah satu pilar penting untuk mensejahterakan anggotanya. Pembentukan MPIG Kopi Rumbia ini menjadi unit usaha yang sangat diperlukan, terutama mengingat perkembangan pasar global yang pesat. Namun, kita juga harus memastikan kualitas kopi Rumbia mampu memenuhi standar internasional,” tegasnya.

Selain menjaga kualitas, Junaedi juga mendorong penguatan strategi pemasaran.

“Pemasaran dan promosi harus benar-benar dimatangkan untuk memperluas jangkauan produk ini ke pasar nasional maupun internasional,” tambahnya.

Indikasi geografis adalah tanda yang menunjukkan asal geografis suatu produk dengan kualitas tertentu. MPIG berperan untuk menjaga identitas, kualitas, dan standar produksi kopi Rumbia, serta memastikan tidak ada penyalahgunaan atas produk tersebut.

Acara ditutup dengan pelantikan pengurus dan pengawas Koperasi Produsen Petani Kopi Rumbia oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Dr. Hj. Mernawati. Ia berharap kepengurusan yang baru mampu membawa perubahan positif bagi para petani kopi di Rumbia.

Pj Bupati Jeneponto juga memberikan ilustrasi keberhasilan produk lokal yang menembus pasar global melalui pengembangan UMKM. Dengan dukungan pemerintah dan kerja sama yang solid, kopi Rumbia diharapkan dapat menjadi produk unggulan yang mendunia. (*)

  • Bagikan