MOROWALI UTARA,RAKYATSULSEL– PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Tengah (Sulteng) mengadakan pelatihan dan uji kompetensi asisten surveyor kadastral (sertifikasi juru ukur) kepada 20 orang penerima manfaat yang tersebar di Morowali Utara, Sulteng.
Pada program ini, PLN berkolaborasi dengan Masyarakat Ahli Survei Kadaster Indonesia (MASKI) Komisariat Wilayah Sulut Sulteng Gorontalo, Kantor Jasa Surveyor Berlisesni Herman Yunus, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sulteng untuk mendukung program pengembangan pendidikan dalam hal ini sertifikasi juru ukur.
Koordinator Komisariat Wilayah MASKI Sulut Sulteng Gorontalo, Ludwig Bastian, S.T. memberikan apresiasi kepada PLN, dengan adanya bantuan pendidikan peningkatan kompetensi bagi warga Morowali Utara akan bermanfaat untuk menunjang profesi mereka kedepannya sebagai juru ukur berlisensi.
“Kami sangat mengapresiasi program pendidikan sertifikasi juru ukur yang diadakan PLN ini. Pastinya ilmu dan lisensi didapatkan akan memberikan manfaat dalam meningkatkan kompetensi para peserta. MASKI selaku organisasi yang sering membantu BPN dalam proses pengukuran batas-batas tanah dan wilayah memerlukan banyak anggota untuk mengakomodir permintaan dalam proses percepatan sertifikasi,” ujarnya
Salah satu peserta pelatihan sertifikasi juru ukur, Frid Wiliam Meronda mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan menjadi salah satu penerima manfaat program dari PLN. Ia berharap dengan adanya lisensi yang dipegangnya dapat memberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari BPN sebagai juru ukur.
“Terimakasih banyak kepada PLN atas kesempatan yang diberikan kepada saya dan peserta lainnya untuk dapat ikut dalam pelatihan dan uji kompetensi asisten surveyor kadastral. Bukan hanya trainer yang luar biasa memberikan banyak sekali ilmu selama empat hari pendidikan tetapi juga pelaksanaan praktek dan pengolahan data difasilitasi sangat baik dengan ruangan yang nyaman, ketersediaan laptop, alat ukur yang mendukung proses pelatihan. Paling penting setelah ini kami mendapat sertifikasi dan lisensi sebagai juru ukur yang sangat bermanfaat untuk pekerjaan kami,” ungkap Frid.
Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Sulawesi, Nur Akhsin mengapresiasi para peserta yang begitu antusias mengikuti kegiatan sertifikasi juru ukur.
“Saya mengucapkan selamat kepada peserta yang sudah dan akan menerima sertifikat dan lisensi dan turut mengapresiasi usaha mereka dalam menjalankan pendidikan selama beberapa hari setelah melalui rangkaian perekrutan sebagai peserta. Terus semangat dan harapannya para peserta dapat diberdayakan sebagai tenaga juru ukur di BPN,”pungkasnya.
Nur Akhsin menambahkan bahwa program ini merupakan bentuk implementasi prinsip ESG PLN khususnya di bidang pendidikan.
Program ini juga turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDG’s) 4 melalui pelaksanaan pendidikan informal.
“Harapan kami para peserta dapat memanfaatkan ilmu yang didapatkan sebagai juru ukur dan turut mendukung program percepatan sertifikasi aset negara yang dijalankan PLN bersama dengan BPN Sulteng,” tutupnya. (hm)