MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Prianto melihat jika aksi lapor-melapor seperti ini sudah menjadi bagian gerakan politik elektoral.
"Tentu eskalasi kompetisi Pilgub akan semakin menghangat mendekati hari pemilihan. Bagaimanapun paslon dan tim pemenangannya ingin merebut, mempertahankan hingga memperluas dukungan, dalam waktu yang semakin terbatas ini," katanya.
Dirinya menyebutkan aksi dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh kontestan sebenarnya juga sedang menguji resiliensi atau daya tahan aturan dan institusi demokrasi. "Apakah regulasi maupun institusi penyelenggara betul-betul kokoh dan profesional dalam mengawal tahapan Pilkada," ujarnya.
Andi Luhur juga melihat kepatuhan dan inisiatif kontestan melaporkan dugaan pelanggaran cerminan kepercayaan. "Tetapi sekaligus ujian bagi profesionalitas dan integritas institusi Bawaslu," tuturnya.
Andi Luhur pun berharap kepada Bawaslu perlu merespon laporan secara proporsional dan profesional. Sikap profesional institusi Bawaslu akan membangun kepercayaan pada kontestan, tim pemenangan dan pemilih akan semakin baik.
"Sehingga kerja pencegahan dan penindakan bisa terus berjalan baik. Tetapi sebaliknya, tindakan yg tidak profesional dan tidak berintegritas akan membawa dampak pada apatisme dan rendahnya partisipasi publik dalam pengawasan Pilkada," jelasnya. (Fahrullah/B)