"Surat dari Bawaslu tidak menyebutkan opsi pemeriksaan melalui Zoom, tapi kenapa calon lain diberi kemudahan seolah mengatur lembaga negara?" ucap Asri dengan nada kritis.
Dia menegaskan bahwa sebagai negara hukum, semua pemimpin harus mencerminkan sikap yang menghormati hukum. Kehadiran langsung di Bawaslu menunjukkan penghargaan terhadap institusi tersebut dan proses hukum yang berlaku.
Menurut Asri, kepemimpinan Danny Pomanto yang terbuka dan transparan terlihat saat dirinya memberikan keterangan kepada media setelah pemeriksaan Bawaslu.
"Setelah klarifikasi, Pak Danny langsung berbicara kepada wartawan secara terbuka. Ini menunjukkan pemimpin yang transparan dan dapat dipercaya," tuturnya.
Asri berharap Pilgub nanti menghasilkan pemimpin yang menghormati proses hukum dan memberikan teladan baik bagi masyarakat.
"Kita butuh pemimpin yang menghormati hukum dan setara dengan rakyatnya, terutama dalam proses hukum," pungkasnya. (Yadi/B)