Menurutnya, Pramuka itukan mengajarkan kadernya untuk mencintai Indonesia utamanya, dan yang terpenting adalah mengamalkannya kepada masyarakat.
Dan itu sejalan dengan BI, bahwa rupiah bagian dari Indonesia maka cinta Indonesia sama dengan cinta rupiah dan itu juga harus disebarluaskan di lingkungan, masyarakat, tetangga, keluarga dan sebagainya.
"Mereka tentu sebagai anak pramuka akan sharing ke teman, keluarga, lingkungan terdekat mereka. Mereka inikan masih panjang perjalanan, jadi kita berharap mereka nantinya menjadi generasi yang ilmunya kuat di pramuka sekaligus juga lebih paham berkaitan dengan rupiah," ujarnya.
Sementara itu, Abd. Sahid Pattoeng, saat ditemui mengucapkan berterima kasih kepada BI yang sudah menjadi partner dan sponsor tunggal pada kegiatan Kemah CBP Rupiah kepada Kwarcab Mamuju.
"Kolaborasi ini baru pertama kali dilakukan di Sulbar, bahkan di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan untuk bagaimana anak didik kita mencintai rupiah. Karena dengan mencintai rupiah, tentu nilai patriotisme anak didik pramuka semakin kuat," ujar Sahid.
Selain itu, bangga menjadi warga Indonesia dan menggunakan rupiah dengan baik. Karena memang saat ini banyak sekali didengar beredar uang palsu sehingga perlu dilakukan edukasi untuk anak-anak supaya betul-betul paham dan bisa membedakan uang rupiah palsu dan uang rupiah asli dan menggunakannya dengan baik.
"Itu yang menjadi tujuan utama kita, terutama bagaimana anak pramuka kita bisa mencintai, memahami dan bangga memiliki rupiah selaku warga negara Indonesia," tambah Sahid.
"Dengan adanya kegiatan CBP Rupiah ini, kami sangat berharap siswa pramuka menjadi ujung tombak mensosialisasikan rupiah kepada masyarakat, khususnya keluarga dan lingkungan sekitar mereka di Kabupaten Mamuju," pungkas Sahid. (Sudiman)