Chaidir Syam Ungkap Capaian: 23 Pesantren Dibangun dan 35 Ribu UMKM Didorong di Maros

  • Bagikan
Calon Bupati Maros, Chaidir Syam saat berkunjung ke Desa Bonto Tallasa, Kecamatan Simbang, Sulawesi Selatan, Rabu (23/10/2024).

MAROS, RAKYATSULSEL — Dalam kunjungan ke Desa Bonto Tallasa, Kecamatan Simbang, Sulawesi Selatan, Rabu (23/10/2024), Calon Bupati Maros, Chaidir Syam, disambut antusias oleh warga yang menantikan kehadiran mantan Ketua DPRD Maros ini. Di tengah suasana hangat tersebut, Chaidir mengungkapkan sederet pencapaian selama memimpin Maros, meliputi sektor keagamaan, pendidikan, kesehatan, hingga pengembangan ekonomi yang mencengangkan.

Menurut Chaidir, salah satu visi utamanya adalah menjadikan Maros sebagai kabupaten religius. Visi ini diwujudkan dengan membangun 23 pesantren dalam tiga tahun terakhir serta mendukung penuh aktivitas keagamaan. “Kami juga membangun sekretariat untuk organisasi keagamaan, termasuk hampir 400 majelis taklim yang kini sudah terbentuk di Maros,” jelasnya dengan penuh kebanggaan.

Mendorong Ekonomi dengan 35 Ribu UMKM

Chaidir juga menyoroti peningkatan UMKM di Maros. Ia menyebutkan, sebanyak 35 ribu UMKM kini telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), angka yang melesat dari sebelumnya hanya 3.500 unit. "Kami beri bantuan modal dan pelatihan keterampilan bagi pemuda agar mereka bisa bersaing dengan tenaga kerja dari daerah lain," ungkapnya.

Anggaran Besar untuk Pendidikan dan Kesehatan

Di sektor pendidikan, anggaran Rp400 miliar per tahun dari APBD telah dialokasikan untuk rehabilitasi sekolah, pengadaan seragam gratis, serta pelatihan guru. "Kami mencoba meniru negara-negara seperti Singapura dan Jepang yang fokus pada pembangunan sumber daya manusia,” tuturnya.

Sementara itu, untuk layanan kesehatan, Rp300 miliar dialokasikan setiap tahunnya guna memperbaiki fasilitas, melengkapi alat kesehatan, dan membayar BPJS bagi program UHC demi pengobatan gratis. “Ibu hamil sekarang bisa mendapatkan layanan USG di puskesmas, dan kami juga membangun RS Camba untuk mempermudah akses kesehatan masyarakat di daerah pegunungan,” paparnya.

Infrastruktur dan Pertanian Menjadi Prioritas

Chaidir mengaku sangat terpukul jika disebut tidak melakukan pembangunan. Pasalnya, Rp300 miliar telah dianggarkan untuk pembangunan infrastruktur, termasuk jalan, jembatan, dan irigasi. Ia pun berharap dapat melanjutkan periode kepemimpinannya agar proyek-proyek yang belum terselesaikan bisa diwujudkan.

Untuk sektor pertanian, Chaidir memastikan irigasi yang memadai serta bantuan kepada kelompok tani. Ia juga berencana memperluas pemberian beasiswa bagi mahasiswa, yang sebelumnya terhalang aturan, namun kini menjadi prioritas dalam agenda kerja.

“Mohon dukungan dari masyarakat agar Maros bisa menjadi lebih maju,” tutupnya penuh harap. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version