LUWU UTARA, RAKYATSULSEL - PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan akses listrik ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk ke wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi PLN karena daerah 3T memiliki karakteristik yang sulit dijangkau secara geografis dan infrastruktur yang terbatas.
PLN hadir dengan pemasangan 36 unit mikro pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan energy storage yang dikenal dengan nama SuperSUN, untuk melayani 36 pelanggan di Dusun Lamiko-miko, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Diketahui, dusun ini berada di tepi Teluk Bone dan termasuk salah satu daerah pesisir yang terpencil. Dengan inovasi dari PLN, masyarakat di dusun tersebut kini dapat menikmati listrik selama 24 jam penuh tanpa perlu menggunakan genset lagi.
Rapida, warga Dusun Lamiko-miko, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada PLN. Akhirnya masyarakat sekarang sudah bisa menikmati listrik 24 jam.
Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Irwan Muchtar, menyampaikan rasa terima kasih atas respon cepat PLN. “Alhamdulillah, terima kasih atas respon cepat dari PLN terkait kebutuhan listrik masyarakat yang belum pernah menikmati penerangan listrik. Dengan kehadiran PLN di Dusun Lamiko-miko melalui SuperSUN, masyarakat sangat terbantu dalam pemenuhan kebutuhan listrik,” tutup Irwan.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menyatakan bahwa SuperSUN merupakan bukti keseriusan PLN dalam mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Ia juga mengisahkan bahwa akses menuju Dusun Lamiko-miko tidaklah mudah. Petugas PLN harus menyeberang laut menggunakan perahu kecil, atau yang biasa disebut katinting, dengan perjalanan satu jam dari dermaga di Desa Waelawi untuk mengangkut material.