JENEPONTO, RAKYATSULSEL - Salah seorang warga nelayan Desa Tarowang, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto mengeluhkan sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di SPBU 74.92307 Tarowang.
Nelayan kemudian membagikan keresahan pada akun sosial medianya @Harlin* Misk* dalam cuitanya mengatakan nelayan kesulitan mendapatkan solar di SPBU tersebut justru oknum calo yang semakin sejahtera.
“Percuma ada Pertamina penyedia BBM solar di Tarowang kalau kita sebagai nelayan sudah dapat solar, justru calo-calo BBM yang semakin sejahtera,” ditulis dari akun Facebook @Harlin* Misk*, Jumat (25/10).
Kesulitan nelayan mendapatkan BBM di SPBU tersebut diduga ada kongkalikong bersama petugas SPBU yang membuat para nelayan sulit mendapatkan BBM subsidi tersebut.
“Apalagi ketika ada kongkalikong sama petugas yang bertugas jadi tambah sulit kita nelayan untuk memperoleh BBM solar,” kata dia.
Dia juga menyampaikan bahwa BBM disubsidi pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat bukan untuk ladang bisnis dan orang-orang yang memiliki kuasa.
“Pertamina disubsidi pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat kecil bukan ladang bisnis yang beruang,” kata dia.
Sementara pengawas SPBU 74.92307 Tarowang, Abdul Wahab saat dikonfirmasi merasa bingung atas kejadian tersebut karena menurutnya selama ini SPBU mengutamakan nelayan dan petani di Tarowang.
“Makanya inimi saya mau tahu yang mana orangnya ini, karena secara pribadi itu untuk nelayan apalagi disekitar Tarowang kayaknya saya utamakan deh dibanding yang biasa ambil empat atau enam jerigen. Sudah saya SMS sama pak desa juga masalah ini,” kata Wahab, Jumat (25/10).
Menurutnya, aktivitas pengisian jerigen yang hampir setiap pagi terjadi di SPBU tersebut murni masyarakat dan kalau sudah menjelang sore BBM solar sudah habis.
“Kalau aktivitas yang pagi itu ya masyarakat. Makanya saya mau tahu juga jam berapa dia ke SPBU ambilnya ku takutkan sore kalau sore ya pasti habis bosku,” kata dia. (Jet)