Wujud Akuntabilitas Publik, Kepala BPOM Komitmen Dekat dengan Media

  • Bagikan
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof dr. Taruna Ikrar saat bersilaturahmi ke redaksi Harian FAJAR, Jumat (25/10).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof dr. Taruna Ikrar melakukan kunjungan kerja di Sulawesi Selatan. Dalam kesempatan itu, dia menyempatkan diri bersilaturahmi ke redaksi Harian FAJAR, Jumat (25/10).

Dalam kunjungannya tersebut, Taruna Ikrar disambut langsung Direktur Utama Harian Fajar Faisal Palapa, Direktur Fajaronline Arsyad, dan Direktur Harian Rakyat Sulsel Daswar M Rewo.

Dalam kesempatan itu, Taruna Ikrar mengaku ingin lebih meningkatkan kerja sama antara BPOM dengan kalangan media. Menurutnya, sebagai lembaga yang mengurus banyak hal terkait dengan masyarakat dan mengelola anggaran dari rakyat, BPOM sudah selayaknya selalu berusaha mempertanggung jawabkan kepercayaan yang diamanahkan kepada masyarakat.

Dia menyebut, sebagai wujud akuntabilitas publik, salah satu caranya adalah dengan mempublikasikan apa yang dilakukan BPOM kepada masyarakat melalui media.

"Sebagai akuntabilitas tentu perlu publikasi kepada masyarakat, karena kita memang harus dekat dengan masyarakat. Jadi apapun uang yangg digunakan, harus dipertanggungjawabkan, salah satunya lewat media," kata Taruna Ikrar.

Dia menambahkan, BPOM selaku lembaga yang mengurusi kebutuhan masyarakat, sangat wajar kalau kegiatan yang dilakukan diumumkan kepada publik. Dalam proses itu kata dia, semua harus terukur dengan baik. "Tinggal metodologinya, mana yang butuh dibuka ke publik, mana yang hanya perlu simbol," jelasnya.

Dr Taruna Ikrar menyebut, dengan komitmen untuk selalu dekat dengan media, dia menyadari ada tetap ada resiko yang dihadapi. Misalnya kata dia, dalam menyampaikan informasi, bisa saja offside atau ada kekeliruan.
"Karena itu, kita juga butuh dilindungi media karena bisa saja offside. Tapi yang jelas, saya konsisten akan bersahabat dengan media," tandasnya.

Dr Taruna Ikrar menambahkan, mengapa BPOM perlu bersahabat dengan media. Dia menyebut, media selalu membutuhkan berita, sementara BPOM sebagai lembaga negara juga perlu untuk dipublikasikan. Dia menyebut, tidak ada alasan bagi dirinya sebagai pimpinan BPOM untuk menghindari media. Bahkan menurutnya, sebagai pimpinan lembaga, menjadi tidak masuk akal jika menghindari media.

Dalam kesempatan itu, Taruna Ikrar bercerita bagaimana dirinya sudah dekat dengan media sejak 30 tahun lalu. Dia menyebut, dirinya sudah biasa tampil di Harian Fajar, termasuk banyak opininya yang dimuat. Sehingga dirinya mengaku sangat dekat dengan media, terutama Harian FAJAR. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version