Ia juga menambahkan bahwa ada beberapa tim diskualifikasi karena tidak hadir dalam babak preliminary.
"Panitia pelaksana juga mengadakan sharing and medical skills simulation kepada peserta yang mengikuti Medspin dan semoga melalui kegiatan ini harapannya para peserta mampu mengembangkan hardskills untuk meningkatkan kemampuannya,"ujarnya.
Attaillah Moza Falagy selaku panitia pelaksana juga menambahkan bahwa olimpiade Medspin 2024 ini yang terbesar untuk siswa SMA dengan peserta ribuan, Nantinya untuk tim yang lulus akan diutus untuk ke Surabaya mengikuti finalnya.
"Saya mendampingi SMA Katolik Rajawali dengan membawa lima tim yang terdiri dari 15 Orang, untuk siswa yang ikut itu ada beberapa yang dipilih ada juga yang mengajukan dirinya sendiri, dengan adanya Medspin 2024 di Makassar bisa mendorong anak-anak untuk memiliki mental bertarung yang kuat dan bisa mengasah lagi berprestasi mereka terlebih lagi FK Unair menyediakan golden tiket untuk masuk tanpa tes,"ujar Guru pendamping peserta SMA Rajawali Makassar Yohannes, S.Pd.,Gr.
Peserta Medspin 2024, Kevin Kandiawan mengatakan tesnya cukup sulit terutama dibidang biologi dan medisnya namun saya tetap semangat mengikuti kegiatan ini karena Medspin merupakan olimpiade bergengsi di Indonesia.
"Saya memiliki tim yang solid jadi kami bisa menjawab semua soal-soalnya karena banyak yang ingin masuk ke FK Unair saya mempersiapkan ini sebulan untuk belajar dan mendapatkan golden tiket,"ucapnya.
Turut hadir sebagai panitia pelaksana Medspin 2024 Makassar, Vani Julivia Kusumo, Ely aliya, Attaillah Moza Falagy dan ketua koordinator Kuncup Harapan. (*)
