BONE, RAKYATSULSEL - Kecamatan Mare Kabupaten Bone yang terdiri dari 17 desa + 1 kelurahan memiliki dua (2) desa terpencil, yakni Desa Lappaupang dan Desa Mattirowalie. Kedua desa itu terletak di daerah bukit/pegunungan yang mengandalkan pertanian dan perkebunan.
Khusus Desa Mattirowalie yang terletak di perbatasan Kecamatan Cina dan Kecamatan Ponre ini, sangat ekstrem dengan jaringan telepon genggam/handphone (hp). Sehingga akses untuk komunikasi melalui telepon genggam tidak ada sama sekali.
Meski demikian, dalam hal pembangunan apalagi kebersihan lingkungan, Desa Mattirowalie bisa dijadikan teladan. Apalagi dengan adanya program Jumat Bersih yang digalakkan di desa tersebut.
Kepala Desa (Kades) Mattirowalie, Mansur menuturkan bahwa dalam menjaga kebersihan dan keindahan desanya maka setiap hari Jumat dilakukan kerja bakti dengan melakukan penggiliran setiap Dusun.
"Kegiatan atau program Jumat Bersih merupakan agenda TP PKK Desa Mattirowalie yang diusulkan pada saat musyawarah desa lalu, dan disetujui oleh BPD Mattirowalie dan para Kepala Dusun, tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan perempuan dan pemuda serta segenap peserta musyawarah yang hadir," jelas Mansur, Jumat (25/10).
Lanjutnya, berkat program Jumat Bersih ini maka kini Desa Mattirowalie mulai Bersih, Cantik, Indah dan Nyaman (Bercahaya).
"Jalan-jalan yang dulunya sangat kotor, kini mulai bersih dan bagus dilewati kendaraan, sebab bukan hanya dibersihkan tetapi dilakukan penimbunan pada jalanan yang berlubang. Di desa kami belum ada jalanan yang berasal," tambah Mansur.
"Padahal desa kami digelar "Desa Dollar" jika musim panen cengkeh, sebab banyak sekali kebun cengkeh. Masyarakat kami mengandalkan hasil perkebunan. Sehingga kami punya prinsip, Kalah Penampilan tetapi Menang Penghasilan," pungkasnya. (Enal)