RAKYATSULSEL - Sejak kecil, kamu mungkin telah diajarkan dalam menghargai dan menyayangi pernikahan, mengaitkannya dengan cinta serta penerimaan sosial. Saat kamu tumbuh dewasa, mungkin kamu membayangkan skenario-skenario yang dilihat dalam dongeng.
Kamu mungkin percaya bahwa suatu hari kamu akan bertemu seseorang secara tidak disangka. Banyak orang memasuki hubungan dengan harapan mencapai akhir yang bahagia, seperti mengikat janji suci pernikahan dan mengucapkan ikrar pernikahan.
Sayangnya, terkadang kenyataannya, hal ini tidak selalu berlaku bagi semua orang. Dikutip dari marriage.com, berikut ini beberapa alasan orang belum ingin menikah walaupun usianya sudah matang dan salah satunya trauma masa lalu.
- Pertumbuhan pribadi dan penemuan jati diri
Pernikahan sering memerlukan kompromi dan penyesuaian yang terkadang dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan pencarian identitas diri. Beberapa orang mungkin lebih mengutamakan pengembangan diri dan perjalanan hidup mereka dibandingkan dengan diskusi yang diperlukan dalam sebuah pernikahan.
Saat seseorang menikah, mereka mungkin merasa takut jika impian mereka tidak lagi bisa diraih. Mereka mungkin terpaksa tinggal di rumah atau menghadapi tanggung jawab yang mengikat. Ketika mereka merasa terjebak, kesempatan dalam menemukan jati diri dan berkembang pun menjadi terhalang.
Dengan memilih untuk tetap melajang, seseorang merasa dapat lebih fokus pada tujuan pribadi, minat, dan pengembangan diri tanpa adanya batasan yang mungkin ditimbulkan oleh sebuah pernikahan.
- Takut cerai
Kemungkinan perceraian bisa menjadi penghalang yang signifikan bagi sebagian orang. Mereka mungkin pernah menyaksikan perceraian atau tumbuh dalam keluarga yang mengalami hal tersebut yang membuatnya mereka kehilangan minat untuk menikah.
Orang-orang ini mungkin tidak ingin mengalami atau melihat anak-anak mereka mengalami rasa sakit dan kekecewaan yang sama akibat pernikahan yang gagal. Dengan mempertimbangkan dampak emosional dan finansial yang ditimbulkan oleh perceraian bagi orang dan keluarga.
Mereka mungkin memutuskan untuk menunda pernikahan guna menghindari potensi rasa sakit dan munculnya perpisahan. Bagi mereka, memilih supaya tetap melajang dapat memberikan rasa aman dan ketenangan pikiran.
- Kesehatan emosional dan mental
Masalah atau kekhawatiran terkait kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, atau trauma di masa lalu, bisa mempengaruhi keputusan seseorang guna menghindari pernikahan. Beberapa orang mungkin merasa khawatir bahwa tuntutan dan emosional yang menyertai pernikahan bisa memperburuk kondisi kesehatan mental mereka.