MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Debat terbuka kedua Pilkada Gowa yang digelar KPU di Makassar, Selasa (29/10/24) malam, menyajikan pemandangan berbeda dari dua pasangan, yakni Husniah Talenrang-Darmawangsyah Muin (Hati Damai) dan Amir Uskara-Irmawati (Aurama).
Di sesi pemaparan visi-misi, Amir Uskara memulai dengan kembali menyinggung soal kegagalan Gowa di pemerintahan Adnan-Kio. Seperti menyoroti indeks pendapatan per kapita yang dinilai rendah di Sulsel.
Sementara Husniah Talenrang, justru tak larut atau ikut-ikutan asal menyalahkan pemerintah. Pasangan ini lebih memilih memperbaiki apa yang menjadi kekurangan atau yang belum maksimal di pemerintahan saat ini.
Diektahui tema debat terbuka kedua kali ini, "Meningkatkan Layanan Masyarakat Berbasis Kebutuhan Daerah". Tema ini dianggap selaras dengan program visi misi dan komitmen pasangan nomor urut 2 ini.
Dalam sesi pertama pemaparan program, Husniah Talenrang menyampaikan tekad mereka untuk memajukan Gowa sesuai aspirasi rakyat sesuai Visi dan Misi Hati Damai yakni Gowa Maju dan Berkelanjutan.
Husniah menjelaskan, dalam mewujudkan visi itu, Hati Damai merumuskan lima misi strategis yang relevan dengan tema debat malam itu. Diantaranya Transformasi Sosial yang berkualitas dan merata, Transformasi Ekonomi yang kokoh dan berkeadilan, Transformasi Tata Kelola Pemerintahan berbasis digital yang inovatif, unggul, dan aspiratif, lalu Keamanan Daerah dan stabilitas ekonomi, sosial, budaya, serta ekologi yang berkualitas dan inklusif, dan Pembangunan Kewilayahan dan Infrastruktur berkesinambungan.
Pemerintahan yang Melayani
Hati Damai berkomitmen untuk menghadirkan pemerintahan yang melayani, bukan dilayani. Gowa telah memiliki Mal Pelayanan Publik dan sembilan pos pelayanan di dataran tinggi. "Kami akan mendorong pelayanan publik yang cepat, mudah, dan murah berbasis digital," tegas Husniah.
Di hadapan panelis dan pendukungnya, Husniah juga berkomitmen mewujudkan pemerintahan bebas korupsi dengan pengelolaan APBD yang transparan. Mereka akan terus meningkatkan kualitas APBD, termasuk menaikkan TPP bagi ASN.
"APBD adalah uang rakyat, sehingga rakyat berhak tahu penggunaannya," ujar Husniah.
Infrastruktur Berkualitas dan Pendidikan Unggul
Selain itu, Husniah-Darmawangsyah berencana membangun 350 KM jalan, rumah sakit, dan pasar di dataran tinggi. Pasangan ini juga ingin menjadikan Gowa sebagai pusat pendidikan berkualitas di Sulawesi Selatan, dengan menyediakan beasiswa bagi siswa dan guru berprestasi.
Mereka juga berjanji memperkuat nilai-nilai budaya lokal dengan menjadikan Istana Tamalate sebagai pusat seni dan budaya. Pemerintahan berbasis elektronik akan diterapkan untuk menyederhanakan layanan dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
"Insya Allah jika masyarakat menghendaki Hati Damai memimpin Kabupaten Gowa, maka semua yang kami programkan akan diwujudkan demi pembangunan yang semakin maju dan berkelanjutan di Gowa," tegas Husniah. (*)